B U K I T T I N G G I
detail news

28 Sep,2017 23:09

Jambore Pengurangan Resiko Bencana Tingkat Propinsi Dimulai

Jambore Pengurangan Resiko Bencana (PRB) ke IV Tingkat Propinsi Sumbar Tahun 2017 dibuka Selasa (27/09) di Tiku Kabupaten Agam. Tepat pukul 10:30 WIB, Gubernur Sumbar diwalili Staf Ahli Bidang Hukum Yulitar, bersama Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Pusat Lili Kurniawan, dan Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria menabuh "tambua", tanda dimulainya kegiatan Jambore PRB IV tingkat Provinsi Sumbar tahun 2017.

Sebelum upacara pembukaan, diawali dengan penampilan devile dari peserta jambore dari masing-masing kabupaten/kota, termasuk devile dari Kota Bukittinggi. Selanjutnya dilakukan penyerahan tropi bergilir dari Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria sebagai tuan rumah penyelenggara jambore ke IV, kepada Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum Yulitar.

Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh Pasukan Siaga Bencana kabupaten/kota se-Sumbar itu juga diisi dengan menyanyikan lagu yel-yel menyambut kedatangan rombongan Gubernur Sumbar dan Wakil Bupati Agam. Hembusan angin pantai dari Samudera Hindia membuat suasana panas terasa sejuk, menambah semangat dari seluruh KSB tanpa menghiraukan terik matahari.

Seperti telah diberitakan sebelumnya Bukittinggi mengutus 13 orang mengikuti Jambore PRB itu. Dengan di dampingi dua pendamping dan lima pendukung.

Setelah upacara pembukaan, peserta mengikuti materi dan pembekalan termasuk sharing informasi berkaitan dengan pelaksanaan lomba. Hari kedua tim Bukittinggi mengikuti lomba Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Lima peserta dari Bukittinggi diberi tugas kasus oleh juri. Dalam waktu hanya 15 menit peserta dengan kasus luka ditangan kanan, patah tangan kiri dan patah kaki kiri harus menyelesaikan tugas. Penilaian juri berikatan dengan kekompatan tim, kerapian ikatan, penyelesaian kasus yang diberikan dan termasuk efisiensi waktu. Dari lima anggota tim, satu orang bertugas jadi korban, satu orang leader dan tiga lagi anggota tim. Setelah lomba PPGD, tiga peserta dari Bukittinggi yang lain mengikuti lomba cerdas cermat.

Hari ketiga merupakan pelaksanaan lomba bongkar pasang tenda yang diikuti lima peserta. Kecepatan, ketangkasan, kerapihan dan kekompakan tim dinilai. Lalu dilanjutkan dengan lomba dapur umum yang diikuti tiga peserta dari tim Bukittinggi. Malam harinya tepat pukul 02.00 akan dilakukan lomba manajemen posko yang merupakan lomba terakhir. Bentuknya simulasi bencana dan posko bencana.  Sebelum lomba manajemen posko dimulai, masing-masing tim melakukan briefing yang diikuti seluruh anggota tim Bukittinggi. (fika)