B U K I T T I N G G I
detail news

01 Jun,2017 11:06

Walikota Ramlan menjadi Inspektur Peringati Hari Lahir Pancasila

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menjadi inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Halaman Kantor Balaikota Gulai Bancah Bukittinggi, Kamis (1/6).

Upacara yang bertemakan “Saya Indonesia, Saya Pancasila” ini diikuti oleh Forkompimda, Wakil Walikota, Sekda, Asisten, Ka.OPD, Polri dan ASN di lingkungan Pemko Bukittinggi.

Upacara ini merupakan yang pertama kali sejak Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden Nomor : 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2016. Merupakan rangkaian susunan acara upacara Pembacaan Keputusan Presiden RI tentang Hari Lahir Pancasila tersebut dibacakan oleh Sekretaris Daerah Yuen Karnova yang berisikan penetapan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, menetapkan 1 Juni merupakan Hari Libur Nasional serta menetapkan Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni.

Dalam sambutan Presiden Republik Indonesia yang dibacakan Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir.Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.

Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman. Berbagai etnis, Bahasa, adat istiadat, agam, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia, itulah ke-bhinneka tunggal ika-an kita.

Namun kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebhinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media social yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

Selanjutnya presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengajak peran aktif para ulama, ustadz. Pendeta, Pastor, Bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Diakhiri dengan mengucapkan Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, Saya Pancasila.

Diakhir upacara Ramlan menyampaikan kepada seluruh peserta upacara, bahwa ia merasa terganggu dengan peserta yang terlambat dan membuat suasana tidak khidmat,” untuk yang akan datang kalau terlambat tidak usah ikut, ini bukan sekedar upacara, tidak hanya sekedar absen dan bukan sekedar menghadiri, namun ini meneguhkan komitmen kita semua terhadap Pancasila,” ujar Ramlan (ylm)