B U K I T T I N G G I
detail news

26 Apr,2017 12:04

SIAP UNTUK SELAMAT DENGAN SIMULASI SIAGA BENCANA

Sebagai wujud komitmen Kota Bukittinggi mempersiapkan diri untuk selalu siap siaga terhadap resiko bencana dan siap untuk selamat, Rabu (26/04) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bukittinggi melakukan Simulasi Siaga Bencana di Halaman Kantor BPBD. Simulasi diawali dengan Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang dibuka Asisten Ekbang dan Kesra Setdako Bukittinggi mewakili Walikota. Simulasi juga dalam rangka peringatan lahirya Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

Simulasi menceritakan terjadinya gempa cukup besar di Bukittinggi. Disaat gempa telah terjadi nampak kepanikan dari masyarakat. Saat itulah kehadiran BPBD organisasi yang bergerak di Bidang Kemanusiaan seperti TAGANA, PMI, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Organisasi Radio Republik Indonesia (ORARI), RAPI, Off Road, Kelompok Bencana Lingkungan Kelurahan (KBLK), desa atau Kelurahan Siaga Bencana dangat berperan penting memulihkan situasi darurat bencana dan meminimalisir resiko bencana. Simulasi diikuti lebih kurang 300 orang dengan mengikuti langkah tanggap bencana yang telah ada.

Tujuan simulasi ini ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bukittinggi Musmulyadi adalah untuk mendorong partisipasi stakeholder karena pada prinsipnya penanggulangan bencana itu dilakukan secara gotong royong sesuai jiwa dan karakter rakyat Indonesia. Tujuan lainnya lanjut Musmulyadi untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat agar senantiasa siaga dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana dengan motto Siap untuk Selamat. Simulasi ini selain siap siaga menghadapi gempa juga dalam rangka uji jalur evakuasi.

Sementara Asisten Ekbang dan Kesra Ismail membacakan Sambutan Walikota mengatakan Bukittinggi memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana baik karena factor alam, non lam maupun factor manusia yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional dan daerah. Tentunya Pemko Bukittinggi mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk bertindak dan melindungi warga kota dari ancaman bencana baik melalui pencegahan dini resiko bencana, penyelenggaraan tanggap darurat bencana maupun kegiatan pemulihan kehidupan masyarakat melalui program Rehab dan Rekonstruksi.

Pemko Bukittinggi lanjut Ismail memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap unsur skpd, instansi vertical, BUMN/ BUMD, Organisasi yang bergerak di Bidang Kemanusiaan. Yang beraprtisipasi dalam simulasi hari ini maupun kegiatan tanggap darurat sebelumnya. Semoga dengan simulasi ini kesadaran masyrakat untuk selalu siaga menghadapi bencana semakin meningkat dan siap untuk selamat. (fika)