index.html
05 Feb,2016 00:02
Ditandai Shalat Magrib, Mushalla Taman Panorama Diresmikan
Pj Walikota Bukittinggi H. Abdul Gafar, S.E,M.M., diwakil Asisten II Setda H. Ismail, S.H. meresmikan pemakaian mushalla di Taman Panorama. Acara peresmian Kamis (4/2) ditandai Shalat Magrib berjemaah bersama beberapa kepala SKPD, jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
Musala berdiri megah di dekat gerbang taman itu berdisain modern dikelilingi dinding kaca. Di bagian luarnya dilengkapi aula santai sambil menikmati pemandangan arah Ngarai Sianok serta Gunung Merapi dan Singgalang. Seperti diungkapkan Kadis Kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Melfi Abra, musala dibangun dengan dana Rp305 juta yang bersumber dari APBD Sumbar dan Kota Bukittinggi. Proses pekerjaannya dalam masa satu tahun.
Bahkan, adanya tempat shalat itu nantinya menurut Melfi Abra, diharapkan menambah daya tarik Obyek Wisata Panorama sekaligus mendukung Bukittinggi sebagai kotawisata berbasis syariah.
Untuk nama musala, menurut Melfi Abra bakal disayembarakan. Nama dari hasil sayembara itu nanti diberikan 11 Maret 2016 bertepatan ulang tahun pencanangan ke-32 Bukittinggi sebagai kotawisata. Untuk memudahkan pengunjung, musala taman panorama juga dilengkapi WC. Hebatnya lagi, kondisi dan pelayanan hampir setara dengan WC umum di bandara internasional. Artinya, benar-benar mengutamakan kebersihan dan sama sekali tak pungut bayaran.
Asisten II Ismail mengapresiasi pihak Disbudpar yang telah melakukan pembenahan di Obyek Wisata Panorama. Selain mushalla juga perbaikan gerbang, tempat bermain anak dan pagar pembatas sekeliling lobang jepang. Adanya mushalla beserta fasilitas lain yang selesai dibenahi diharapkan pengunjung nyaman dan betah berwisata.
Apalagi, panorama merupakan salah satu tempat rekreasi primadona Bukittinggi. Panorama menjadi inceran remaja dan keluarga untuk menghabiskan libur. Selain dilatarbelakangi alam nan indah, Panorama juga didukung adanya Lobang Jepang yang merupakan salah satu peninggalan sejarah dari masa pendudukan bangsa Jepang. (hi/rzki/kominfo)
Musala berdiri megah di dekat gerbang taman itu berdisain modern dikelilingi dinding kaca. Di bagian luarnya dilengkapi aula santai sambil menikmati pemandangan arah Ngarai Sianok serta Gunung Merapi dan Singgalang. Seperti diungkapkan Kadis Kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Melfi Abra, musala dibangun dengan dana Rp305 juta yang bersumber dari APBD Sumbar dan Kota Bukittinggi. Proses pekerjaannya dalam masa satu tahun.
Bahkan, adanya tempat shalat itu nantinya menurut Melfi Abra, diharapkan menambah daya tarik Obyek Wisata Panorama sekaligus mendukung Bukittinggi sebagai kotawisata berbasis syariah.
Untuk nama musala, menurut Melfi Abra bakal disayembarakan. Nama dari hasil sayembara itu nanti diberikan 11 Maret 2016 bertepatan ulang tahun pencanangan ke-32 Bukittinggi sebagai kotawisata. Untuk memudahkan pengunjung, musala taman panorama juga dilengkapi WC. Hebatnya lagi, kondisi dan pelayanan hampir setara dengan WC umum di bandara internasional. Artinya, benar-benar mengutamakan kebersihan dan sama sekali tak pungut bayaran.
Asisten II Ismail mengapresiasi pihak Disbudpar yang telah melakukan pembenahan di Obyek Wisata Panorama. Selain mushalla juga perbaikan gerbang, tempat bermain anak dan pagar pembatas sekeliling lobang jepang. Adanya mushalla beserta fasilitas lain yang selesai dibenahi diharapkan pengunjung nyaman dan betah berwisata.
Apalagi, panorama merupakan salah satu tempat rekreasi primadona Bukittinggi. Panorama menjadi inceran remaja dan keluarga untuk menghabiskan libur. Selain dilatarbelakangi alam nan indah, Panorama juga didukung adanya Lobang Jepang yang merupakan salah satu peninggalan sejarah dari masa pendudukan bangsa Jepang. (hi/rzki/kominfo)
Komentar
Pemerintah Kota Bukittinggi
Komentar