B U K I T T I N G G I
detail news

22 Nov,2016 15:11

Operasional Guru MDA Dicairkan

Bukittinggi--Pemko Bukittinggi memiliki komitmen yang tinggi dalam menunjang kegiatan keagamaan dan penyiapan generasi beriman dan bertakwa melalui bangku pendidikan keagamaan. Untuk 2016 saja, sedikitnya dialokasikan Rp3,2 miliar untuk kegiatan penunjang operasional guru TPA, TPQ, pondok Quran, TKQ, guru MDTA, guru pondok pesantren serta garin masjid dan mushalla.

Alokasi dana sebanyak itu dicairkan melalui dua semester. Untuk semester kedua 2016 direncanakan pencairannya Rabu (23/11) siang ini oleh Walikota M. Ramlan Nurmatias di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Total dana yang bakal disalurkan melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Bukittinggi itu menurut Kabag Kesra H. Baharyadi, berjumlah Rp1.581miliar. Dana tersebut diberikan kepada sebanyak 527 penerima terdiri  guru TPA, TPQ, pondok Quran, TKQ, guru MDTA, guru pondok pesantren serta garin masjid dan mushalla.

Baharyadi didampingi Kasubag Agama dan Kerukunan Umat, H. Husni Tamrin dalam keterangannya, Selasa (22/11) di Balaikota menyebutkan, masing-masing penerima mendapatkan honorarium (dana penunjang operasional) sebesar Rp500 ribu perbulan. Honorarium tersebut diberikan sebagai bentuk perhatian Pemko Bukittinggi terhadap guru pondok pesantren, ataupun garin masjid dan mushalla yang menjalankan tugas-tugas dengan penuh tanggungjawab dan terkadang juga tak luput dari tantangan. Demikian pula para guru mengaji di MDTA, TPA dan lainnya yang juga tidak luput dari tantangan, padahal tugas dan tanggungjawab mereka berkaitan langsung menyiapkan anak-anak terampil membaca Alquran.

Bahkan, lanjut Husni Tamrin, dibanding tahun lalu, nilai penunjang operasional itu mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Periode 2015 alokasi dananya masih berkisar Rp300 ribu per orang perbulan. Tahun depan, sudah diancar-ancar juga upaya peningkatan nilainya, sehingga para penerima lebih bersemangat dalam menjalankan tugas-tugas dalam pendidikan keagamaan tersebut. (wnd/kominfo)