B U K I T T I N G G I
detail news

04 Nov,2016 14:11

Demi kenyamanan Aur, Trotoar bawah Fly Over Ditertibkan dan Dibongkar

Untuk mengembalikan kebersihan Terminal Aur, Selasa (02/11) Walikota Ramlan Nurmatias bersama PU, Dinas Pasar, BPBD, DKP, dan SK4 turun membersihkan trotoar di sepanjang pasar Simpang Terminal Aur, tepatnya di bawah fly over. Kapolres beserta jajarannya pun ikut mendampingi.
Trotoar yang biasanya diisi oleh pedagang kaki lima dan sering menyebabkan kemacetan, kini ditertibkan. Sejak Sehari sebelumnya Pedagang kaki lima itu membongkar lapaknya sendiri. Memang sebelumnya telah disosialisasikan,ujar Wako saat dimintai keterangan. Berkat pendekatan intensif maka pedagang kaki lima itu pun sadar dan bersedia bekerja sama. Setelah mereka buka, dagangannya mereka tertibkan sendiri. Sehingga saat Wako datang, trotoar sudah bersih dari barang dagangan.


Alasan Ramlan menertibkan karena trotoar adalah fasilitas umum. Harus dikembalikan  fungsinya seperti semula lanjut Ramlan. Keberadaan trotoar yang selama ini tidak digunakan sesuai dengan fungsinya, juga dikeluhkan oleh para pedagang yang berada di kawasan pasar aur. Didepan Wako Ramlan salah seorang pedagang Eli mengaku pengunjung yang belanja ke tokonya dibelakang. Karena tertutup oleh kedai didepan.
Menanggapi hal itu Ramlan mengatakan kondisi yang seperti ini yang harus kita perbaiki. Kita harus membuat pasar aur ini aman dan nyaman. Ramlan menginginkan mengembalikan kejayaannya sebagai pusat grosiran. Karena ini diperuntukkan untuk masyarakat, jadi Ramlan harapkan masyarakat mesti mengerti.


Sementara Kepala PU Syarizal dt Palang Gagah mengatakan, penertiban dan pembersihan trotoar sepanjang 150 meter ini karena akan diperbaharui. Menurut rencana akan dibuat trotoar yang baru, dengan kedalaman golongannya 1,5 meter dan lebar trotoarnya 1,2 meter,ujar Syahrizal.
Syahrizal pun berharap, dengan dilakukan pembersihan ini, fungsi trotoar sebagai fasilitas umum dapat dikembalikan dengan sebagaimana mestinya. Sehingga tidak ada lagi kemacetan dan bau busuk dari sisa dagangan pedagang yang menempati trotoar, dan masyarakat yang berkunjung ke kota pun akan merasakan kenyaman berada di Bukittinggi. (Fika/komifo)