B U K I T T I N G G I
detail news

08 Sep,2016 00:09

BUKITTINGGI: PERMASALAHANNYA TAK SEMINIMALIS KOTANYA

Terpilihnya Ramlan Nurmatias sebagai walikota Bukittinggi dengan pasangannya Wakil Walikota Irwandi yang mengambil jargon RI ( Ramlan Irwandi ) periode 2016-2021 semula banyak disangsikan banyak pihak, baik yang berada di kampung halaman maupun para perantau, termasuk juga beberapa tokoh daerah dan nasional.


Kondisi itu mungkin disebabkan dari latar belakang keahlian Ramlan yang tidak murni berasal dari dunia birokrasi, meskipun pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bukittinggi. 

Ramlan adalah seorang entrepreneur handal. Sementara wakilnya Irwandi  merupakan pamong senior dengan sejuta pengalaman. Kolaborasi yang unik dan menjadi populer walau tak lama berselang dengan gebrakan-gebrakannya mampu memupuskan kekuatiran tersebut.

Setelah dilantik pada tanggal 17 Pebruari 2016, tanpa berlama-lama, pasangan RI ini langsung mengambil alih kemudi dan memetakan berbagai langkah strategis melalui pola kerja dan  skala prioritas. 

Berbagai permasalahan kota dihimpun secara bersama-sama, disesuaikan dengan tunggakan kerja dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) termasuk aspirasi warga kota yang ditampung saat RI berkampanye dulu. Walau luas wilayah kota Bukittinggi menjadikannya kota berklarifikasi kota kecil, namun tingkat permasalahan berbanding terbalik dengan luas wilayahnya.

Setelah disimak dan dianalisa secara utuh, pasangan RI melalui mottonya Kerja Nyata itu bergerak langsung menyikapi berbagai permasalahan kota satu demi satu. Semua disikapi dengan baik dan bijak.

Dililhat dari cara kerjanya, Ramlan bersama Irwandi tidak gegabah apalagi menyangkut dalam pengambilan sebuah kebijakan. Ramlan dengan mindset pengusahanya yang melekat mendeskripsikan dirinya lewat kedisiplinan dan keseriusan. Menjadi kata kunci baginya untuk berhasil, tanpa menghilangkan sikap tegas, kendatipun tegas bukan berarti kasar dan keras termasuk pada bawahan. 

Kesungguhannya sebagai seorang pemimpin, bisa rasakan tanpa ada jurang pemisah dengan siapapun. Berdedikasi tinggi dengan dipupuk jiwa besar mampu menjadi penjembatan berbagai kepentingan.

Inilah yang dilakukan Ramlan, yang selalu membuka akses komunikasi dengan bawahannya, termasuk dengan staf sendiri yang telah banyak membantu percepatan berbagai program kegiatan termasuk dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada.

Bertepatan pada bulan ini, RI memasuki bulan ketujuh era kepemimpinannya. Kekuatiran dari sebagian pihak akan kemampuan RI untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang sudah  menahun tidak terbukti, lantaran telah banyak persoalan yang diselesaikannya. 

Seperti masalah lahan  bioskop Gloria, lahan eks. Pusido dengan Kementerian  PU dan Perumahan Rakyat RI, permasalan sampah, pasar Simpang Aur Kuning, perpakiran, pedagang kaki lima, pengamen atau anak-anak jalanan, persoalan preman di pusat perdagangan dan objek wisata, mengurai kemacetan, serta permasalahan ke dalam dunia birokrasi sendiri, seperti aset kendaraan, kedisiplinan, efisiensi anggaran dan masih banyak persoalan lainnya. Dan yang masih aktual, kejeliannya memanfaatkan kunjungan Wakil Presiden RI baru-baru ini ke Bukittinggi dan meminta agar status tanah eks Lembaga Pemasyarakat yang berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan agar dapat dihibahkan pada Pemko Bkt. Alhamdulillah hasil kunjungan Menteri Hukum dan HAM sudah mendapat lampu hijau untuk itu, dan diminta dilengkapi administrasinya.

Begitu banyak dan rumitnya deretan permasalahan yang harus diselesaikannya, namun anehnya pundi-pundi prestasi, baik tingkat nasional ataupun propinsi mampu pula diraihnya, termasuk anugerah tertinggi dari Presiden RI yakni piala Adipura Kirana yang sudah 20 tahun tidak hadir lagi di kota wisata ini.  Sukses tersebut juga diikuti dengan juara nasional Kelurahan Kubu Gulai Bancah tahun 2016 ini.
Padahal kalau kita tilik lebih jauh, penyelesaian sengketa lahan dan perubahan status tanah atau lahan itu membutuhkan waktu yang panjang, termasuk persoalan lainnya. Namun berkat kepiawaiannya, RI dengan langkah pasti mampu menyelesaikan berbagai persoalan satu demi satu.

Memang kita akui, ada sebagian pihak yang merasa kepentingannya terusik dengan pola penyelesaian yang diambil, namun selagi masih bisa dicarikan solusinya, RI akan mengutamakan jalan terbaik untuk itu, sebab biar bagaimanapun semua  yang terkena imbas dari pembenahan itu adalah warga kota juga.

Semangat RI dalam membenahi dan membangun kota Bukittinggi dewasa ini banyak mengundang acungan jempol dari berbagai pihak, tidak saja dari warga kota Bukittinggi, namun rasa kagum dan bangga memiliki seorang walikota Ramlan Nurmatias dengan pasangannya Irwandi juga bermunculan dari berbagai kabupaten kota di Sumatera Barat. Bahkan, kalangan perantau serta para wisatawan yang sudah terlanjur cinta pada kota Bukittinggi tak mampu menahan rasa simpatinya, karena secara berangsur keamanan, ketenangan, kebersihan dan ketertiban sudah dapat hasilnya dirasa oleh warga kota dan wisatawan saat ini. 

Kendatipun sudah banyak persoalan yang terselesaikan baru dalam tenggang waktu 6 bulan terakhir, namun RI belum puas diri, karena sudah menunggu juga persoalan berikutnya, seperti jalan by pass, menertibkan harga makan dan makanan serta lainnya. Semoga semangat RI ini tidak akan pernah pudur selama memimpin kota wisata ini, Karena warga kota sangat mengetahui, keinginan RI untuk memegang tampuk kepemimpinan bukan berorientasi uang dan kekuasaan semata, namun lebih mengedepankan rasa ketulusan  serta benar-benar ingin untuk membenahi Bukittinggi kearah yang lebih baik.

Beruntung sekali masyarakat Bukittinggi memiliki RI yang memimpinan dengan hati serta memiliki semangat yang tinggi agar citra kota wisata ini kedepannya jauh lebih baik dimata nasional dan bahkan mancanegara. Kita sama berharap, kepada warga kota, mari kita hindari dulu sikap apriori dan pesimistis, dalam menyikapi permasalahan yang ada. Kesabaran dari warga, sangat diperlukan, karena menyelesaikan persoalan itu sangat membutuhkan pertimbangan yang matang, bukan semudah membalik telapak tangan.

Diakhir tulisan ini, ada semacam tergores pertanyaan besar bagi penulis, apa sih yang dicari RI....??? Ramlan yang terkenal dengan pengusaha sukses dan Irwandi yang tersohor dengan pamong seniornya, merupakan pribadi-pribadi yang sudah sukses dibidangnya masing-masing. Kenapa harus masuk dunia birokrasi lagi ??? 

Jawabannya, mungkin itu panggilan hati nuraninya untuk berkiprah dan berkontribusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan membangun kota agar lebih maju lagi pada masa mendatang, selain tentunya sudah menjadi suratan takdir dari Allah, ditangannya akan banyak persoalan yang bisa terselesaikan. 

Selamat berkarya RI, berilah kami terus rasa kebanggaaan memiliki pemimpin yang didambakan, yang tidak mengedepankan pencitraan tapi lebih mengutamakan  progress report, karena jiwa kepemimpinan RI itu bukan saja nantinya dinikmati oleh masyarakat Kota Bukittinggi tetapi juga sangat diidam-idamkan oleh masyarakat Sumatera Barat, bahkan nasional, karena Bukittinggi destinasi wisatanya dunia. Aamiin. (safei/kominfo).