B U K I T T I N G G I
detail news

06 Sep,2016 00:09

PEMKO BUKITTINGGI TARGETKAN AKHIR 2018, PERMASALAHAN AIR MINUM HARUS TUNTAS

Jumlah pasokan air yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bukittinggi dirasakan masih belum mampu memenuhi kebutuhan ditiap Kepala Keluarga (KK). 

Kondisi PDAM terutama sekali pada jaringan distribusi (instalasi) masih ditemui kebocoran akibat pipa PDAM yang mulai rusak.


Kondisi tersebut membuat aliran produksi air untuk Bukittinggi yang diambil dari daerah Sungai Tanang, Kabupaten Agam, banyak yang terbuang dan tak sampai ke pelanggan.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan ribuan pelanggan dibutuhkan setidaknya 200-250 liter per detik. Sedangkan sumber air yang berasal di daerah Sungai Tanang itu hanya rata-rata 100 liter per detik.

Melalui kerja keras Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias lewat dukungan dana Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU, upaya perbaikan terus dilakukan walau masih mengalami kendala teknis pada jaringan pipa yang berada pada ruas jalan nasional.

Menurut Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, berdasarkan rencana awal untuk perbaikan pipa PDAM yang telah berumur lebih 48 tahun tersebut mengalami ham­batan. Hal ini dikarenakan, pipa yang membentang se­pan­jang 27.8 km dari Nagari Cingkariang hingga ke sim­pang kangkuang, Bukittinggi, ternyata berada di badan jalan nasional.

Perbaikan jaringan tetap dilakukan seiring dengan diupayakan peningkatan debit pasokan air. "Saya sudah meninjau sumber air bersih di Tabek Gadang. Target saya akhir 2018 persoalan air sudah harus selesai di kota ini. Air bakunya 50 liter perdetik, kita akan tarik ke Belakang Balok, disaring disana, dilakukan pembersihan, kita alirkan ke daerah Birugo dan Tangah Jua. Kalau 50 liter perdetik, berarti sudah bisa dialirkan untuk 5000 KK." Ujar Ramlan saat apel gabungan di halaman kantor walikota Bukittinggi. Senin (5/9)

"Saya juga telah melihat sumber air di Gulai Bancah, itu 1,5 liter perdetik, dan mohon dukungan agar dapat dilakukan  proses penyerahan lahannya sesegera mungkin ke PDAM. Kalau itu terwujud, bisa dialiri untuk 300 KK, kita bagi 150 KK utk siang hari dan 150 KK lagi untuk malam hari", tambahnya.

Walikota Bukittinggi ini menargetkan tahun 2018 akhir, permasalahan air bersih sudah harus tuntas dikota ini. (safei/kominfo)