B U K I T T I N G G I
detail news

30 Aug,2016 00:08

Diskusi Musikal dan Kampanye “He for She� Meriahkan Hari Anak di Bukittinggi


Puncak Peringatan Hari Anak Nasional di Bukittinggi berupa Diskusi Musikal dan Kampanye Bersama Lindungi Anak (Berlian) dan He For She pada Selasa (30/08) Di Auditorium Perpusnas Bung Hatta Bukittinggi. Acara yang digagas Kementrian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia itu dihadiri Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Valentina Ginting serta Rita Gafar Kabag evaluasi Dan pelaporan deputi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Forkominda Kota Bukittinggi, Kepala SKPD, Ketua Organisasi Perempuan seperti GOW, Bundo Kanduang, Persatuan Wanita Kurai, Dharma Wanita, Ketua LKAAM, Kepala Sekolah dan pendamping serta siswa siswi utusan sekolah se kota Bukittinggi.

 

Kepala Kantor PPKB Bukittinggi Tati Yasmarni melaporkan Hari Anak secara nasional telah diperingati di Mataram NTB yang dihadiri Presiden Jokowi.  Untuk kegiatan hari ini lanjut Tati kita disupport kuat oleh Kementrian PPPA berupa kegiatan kampanye Berlian, kegiatan komitmen dan Pencanangan He for She. Maksudnya para laki-laki dari anak-anak sampai dewasa berkomitmen melindungi para perempuan. Komitmen itu mulai dari Presiden sampai Bupati dan Walikota kebawahnya. Kegiatan hari ini dibiayai penuh oleh kementrian. Ini adalah bentuk kasih sayang Kementrian kepada Pemko Bukittinggi. Sehingga memilih Bukittinggi sebagai ajang kampanye Berlian dan He for She. Ini bukti besarnya perhatian Pemerintah Pusat kepada kota Bukittinggi.

Tema  Hari Anak kali ini adalah anakku anakmu dan Anak kita. Saat ini masih banyak anak baik laki-laki dan Perempuan yang belum terpenuhi hak dasarnya dan teraniaya kondisinya. Khusus dihadirkan 300 Anak utusan dari beberapa sekolah masing-masing 8 anak utusan dari tiap sekolah berikut 200 orang tua. Pencanangan He for She benar-benar sesuai dengan karakter dan kultur Kota Bukittinggi bahwa Perempuan dilindungi oleh laki-laki sesuai budaya dan agama yang dianut. Berkaitan dengan Hari Anak ini Pemko sudah melakukan penilaian dan lomba oleh beberapa SKPD seperti  Diknas, Kantor Arsip, organisasi perempuan dan semua hadiahnya telah diserahkan.

Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Valentina ginting mengatakan kehadiran Walikota dan kepala SKPD yang paling banyak laki-laki menunjukkan komitmen yang besar terhadap perlindungan anak. Menurut Valentina Anak  adalah anugerah Allah SWT. Saat ini jumlah anak Indonesia mencapai 87 juta orang dari total penduduk Indonesia atau mencapai 37%. Kenapa menjadi penting karena telah ada UU Perlindungan Anak. Anak berhak untuk dilindungi tapi apakah sudah kita lakukan, baik sebagai masyarakat ataupun sebagai pejabat negara yang diberi tanggung jawab.

Kampanye global He for She adalah salah satu program UN Women untuk melaksanakan agenda pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs). Program yang dicanangkan 1 Januari 2016 itu, memiliki 17 indikator. Dan, indikator kelima adalah mengenai gender equality. Maksud dari gender equality adalah harapan pada 2030 terwujud  planet 50:50. Perempuan dan laki-laki bersama-sama setara terlibat dalam pembangunan. Menurutnya, peran perempuan saat ini adalah mitra bagi laki-laki dalam pembangunan.  Indonesia menjadi salah satu dari delapan Kepala Negara di dunia yang menjadi Champion World Leader dalam kampanye global He for She.

Gerakan He for She merupakan suatu bentuk komitmen yang menjadi kepedulian para pemimpin negara, termasuk Presiden RI Joko Widodo, yang menyatakan perempuan merepresentasikan separuh dari pelaku dan penerima manfaat pembangunan. Terkait hal tersebut, maka isu tentang pengarusutamaan gender menjadi fokus utama dalam pemerintahan. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia memperjuangkan perubahan positif bagi kaum perempuan, khususnya menyangkut akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dari pembangunan. 

komitmen Presiden Joko Widodo mendorong peran aktif laki-laki dan anak laki-laki menghilangkan hambatan budaya dan sosial demi terciptanya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Ini merupakan untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Indonesia. Program He for She adalah bentuk pelibatan kaum laki-laki dalam mendukung tercapainya kesetaraan gender di Indonesia. Kampanye He for She merupakan bentuk komitmen pemerintah yang memposisikan pria agar lebih peduli terhadap kesetaraan gender di Indonesia. Dengan adanya kampanye ini, maka diharapkan ada perubahan paradigma atau pola pikir laki-laki sehingga dapat memberikan akses, kesempatan, dan ruang kepada perempuan untuk bersama-sama menjadi subjek dalam pembangunan paparnya.

Kesetaraan gender tidak hanya didapatkan dari  upaya perempuan saja, tetapi juga diperlukan dukungan laki-laki. Komitmen ini bukan hanya dari dan untuk kaum perempuan,  namun dukungan laki-laki untuk mewujudkan kesetaraan gender menjadi tak kalah pentingnya. Karenanya, pemberian kesempatan baik bagi kaum laki-laki maupun kaum perempuan akan dapat menjamin peningkatan daya saing yang sehat. Indonesia telah ditunjuk sebagai salah satu negara yang mengkampanyekan keterlibatan kaum laki-laki dan anak laki-laki untuk perempuan. 

Salah satu bentuk komitmen oleh kepala negara, dari tindakannya Jokowi ingin angka kekerasan terhadap perempuan  dan anak harus menjadi perhatian Pemerintah baik pusat maupun daerah. Jokowi menginginkan bagaimana angka partisipasi perempuan mencapai 30 persen, bagaimana angka kematian ibu bisa dikurangi dan bagaimana meningkatkan tingkat perekonomian perempuan. Salah satu wujud komitmen itu adalah lewat Diskusi Musikal ini sehingga anak manjadi tahu haknya, anak mengerti dirinya sendiri dan pengambil kebijakan bisa mengambil kebijakan yang memenuhi kebutuhan perempuan dan anak sehingga masyarakat bisa memahami dan menjalannya.

Valentina melanjutkan, kenapa angka kekerasan menjadi tinggi. Salah satu penyebabnya akibat pornografi Anak, banyaknya situs porno yang dilihat Anak. Tugas kita sekarang bagaimana menguatkan pola pengasuhan orang tua, menguatkan bidang pendidikan di bidang budi dan akhlak dan Pemerintah dapat membuat kebijakan yang mengutamakan hak perempuan dan Anak. Valentina mengharapkan perwakilan anak yang hadir hari ini dapat aktif mencatat, bertanya dan berdiskusi dalam Diskusi Musikal yang ada.

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyatakan Pemko Bukittinggi, SKPD terkait dan termasuk kaum adat berkomitmen melindungi Anak dan menjaga masa depan Anak. Di Bukittinggi sudah ada sekolah ramah Anak, Puskesmas ramah Anak. Bukittinggi telah lebih dahulu memikirkan hal ini. Karena sumbar menganut matrilineal berdasarkan garis keturunan ibu. Kultur masyarakat Minangkabau lebih mementingkan Perempuan dan Anak. Jika terjadi perceraian atau ada kematian maka harta warisan jatuh kepada Perempuan. Orang Minang telah lebih dahulu memikirkan masa depan Anak Dan kemenakan. Bagaimana melindungi Anak Dan masa depannya telah menjadi komitmen Pemko. Termasuk Bagaimana Anak bisa menikmati Kota Bukittinggi lewat memperbanyak tempat bermain Anak dan memperluas areal pedestrian.

Usaha Pemko termasuk mengusahakan keterwakilan Perempuan, dari 25 anggota DPRD ada 2 orang Perempuan. Untuk aparatur negara sudah profesional tidak dominan diisi oleh laki-laki tapi sudah banyak diisi Perempuan. Harapan Ramlan bagaimana Anak kedepan siap menghadapi dan menggantikan kita dimasa depan. Kita mengarahkan dan mengembangkan diri Anak sesuai hobi dan kemauan Anak sehingga menjadi masa depan yang lebih cerah. Diakhir sambutannya Wako Ramlan percaya bahwa kesetaraan terhadap perempuan dan laki-laki perlu adanya. Sehingga Ramlan berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi dan keterwakilan Perempuan dalam bidang politik, melindungi Anak dan kelompok marjinal. Komitmen itu diwujudkan lewat tiga langkah : peningkatan partisipasi Perempuan dalam proses pengambilam keputusan, Penurunan angka kematian ibu dan Penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap Perempuan Dan Anak perempuan. (fika/kominfo)