B U K I T T I N G G I
detail news

16 Aug,2016 00:08

Hasil Pendataan Keluarga Disarasehankan

Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ( PP & KB ) kota Bukittinggi menyajikan data hasil pendataan keluarga melalui kegiatan sarasehan tingkat kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh ( ABTB ) yang digelar di aula kantor camat setempat, selasa ( 16/8 ). Sarasehan sehari ini dibuka secara resmi camat ABTB diwakili Sekcam Yelrizon.S, SH dan diikuti oleh 60 orang peserta yang terdiri dari lurah, puskesmas, lintas sektoral dan petugas pendataan.

Dalam kesempatan ini Yelrizon mengatakan, setiap program pembangunan yang akan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat diperlukan perencanaan. Sementara perencanaan membutuhkan data yang akurat. Jika data yang dihasilkan tidak akurat dan tidak sinkron dengan kondisi lapangan yang sesungguhnya, maka hasil pembangunan tersebut tidak akan maksimal, karena tidak mencapai sasaran yang semestinya. “Oleh sebab itu, kita berharap agar hasil pendataan tersebut sebelum diserahkan ke tingkat yang lebih atas sebaiknya dianalisa kembali agar tidak terjadi kesalahan, “harap Yelrizon.

Penyajian data hasil pendataan keluarga tahun 2015 yang disampaikan Kasi Data dan Informasi Dwi Ningrum, S.STP tersebut mengemukakan 3 indikator yakni data kependudukan, data keluarga berencana dan data pembangunan keluarga yg by name by address. Sesuai Undang –undang Nomor 52 tahun 2009 pemerintah daerah wajib mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data tentang kependudukan dan keluarga. Pendataan dilakukan 5 tahun sekali sedangkan up dating dilakukan setiap tahun. Jumlah kepala keluarga di kecamatan ABTB sebanyak 5892, pasangan usia subur 3.579 dan yang ber KB 1.960 ( 54,76 % ), pernah ber KB 481 ( 13,44 % ) dan tidak pernah ber KB sebanyak 1.138 ( 31,80 % ). “Untuk kepesertaan KB yang baru 54,76 % ini kita berharap bisa mencapai angka minimal yakni 69 %. Untuk itu kita perlu terus mengajak masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam mengikuti program KB dan mengingatkan agar mewaspadai 4 T, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu sering untuk melahirkan, “jelas Ningrum.

Ditambahkan, dari hasil pendataan tersebut ada 350 keluarga pra sejahtera, 3.572 sejahtera 1, 1.790 sejahtera 2 dan 180 sejahtera 3. Untuk kelompok umur remaja, mulai dari tingkt RT/RW sebaiknya dibentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja ( PIKR ) yang tujuannya adalah untuk mencegah sex bebas, narkoba dan HIV/Aids, “tambah Ningrum. (abtb/kominfo)