B U K I T T I N G G I
detail news

27 Apr,2016 00:04

PEMANTAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2016-2021

PEMANTAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2016-2021

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 Pasal 1 Angka 4 dijelaskan bahwa                        Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJM Daerah adalah dokumen perencanaaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memerhatikan RPJM Nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Dalam rangka pemantapan penyusunan RPJMD Kota Bukittinggi Tahun 2016-2021 maka pada hari Kamis, 21 April 2016 di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah           Kota Bukittinggi telah dilaksanakan pertemuan antara Tim Penyusun RPJMD                   Kota Bukittinggi Tahun 2016-2021 dan SKPD terkait bidang ekonomi di Lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi dengan Guru Besar Ekonomi Universitas Bung Hatta, Bapak Prof. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Sc sebagai narasumber.

1. Pembukaan Acara

Pengantar acara oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bukittinggi,    Bapak H. Yunizar, SE. Beliau menyampaikan bahwa agenda ini dilaksanakan dalam rangka penajaman terhadap sektor-sektor yang dapat mendukung terwujudnya Visi Misi Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi.

Acara dibuka oleh Wakil Walikota Bukittinggi, Bapak H. Irwandi, SH.                           Beliau menyampaikan bahwa Kota Bukittinggi memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Pemerintah berperan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

Beliau menyampaikan permasalahan yang dihadapi pada sektor ekonomi di antaranya:
1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM dalam mengelola UMKM yaitu melakukan pendampingan dan pelatihan.
2. Permodalan bagi pelaku ekonomi
Upaya pemerintah untuk meningkatkan permodalan bagi pelaku ekonomi yaitu melakukan intervensi terhadap akses permodalan untuk berusaha.

Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan bahwa sebagi Kota Pariwisata, hendaknya Bukittinggi menjadi kota yang aman dan nyaman termasuk dalam pelayanan dan perizinan.

Kawasan di Kota Bukittinggi tidak dapat dikonsentrasikan hanya pada satu sektor dominan misalnya kawasan pendidikan saja akan tetapi harus dijadikan kawasan campuran dengan tetap memerhatikan pengembangan sektor ekonomi.

Upaya secara simultan harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi          Kota Bukittinggi salah satunya dengan cara penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang mengacu pada RPJMD Kota Bukittinggi. Renstra SKPD harus berkontribusi secara jelas dalam capaian RPJMD.

Setiap pihak harus memiliki komitmen dan konsistensi terhadap komitmen yang telah ditetapkan. Contohnya dalam menyusun kebutuhan anggaran. Penganggaran harus dilakukan sesuai dengan prioritas program.

Ideal capaian Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi tiap tahun adalah 20% sehingga pencapaian selama 5 (lima) tahun adalah 100%. Kunci untuk mendukung capaian tersebut adalah setiap pihak tidak boleh berpikir parsial namun harus berpikir komprehensif untuk kepentingan bersama dan mengabdikan diri, rela berkorban serta bertanggungjawab untuk kemajuan Kota Bukittinggi.

2. Pemaparan Narasumber dan Diskusi

Narasumber: Prof. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Sc (Guru Besar Ekonomi Universitas Bung Hatta)
Materi        : Strategi Percepatan Pembangunan Ekonomi untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Pembangunan daerah harus dilakukan sesuai dengan potensi daerah. Tujuan pembangunan pada dasarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejahtera adalah terpenuhinya kebutuhan akan barang dan jasa. Untuk menyediakan barang dan jasa harus dilakukan berbagai upaya. Hasil upaya pembangunan antara lain dapat dilihat dari capaian            Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Narasumber menjelaskan Fakta Empiris Kota Bukittinggi berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Sumatera Barat Tahun 2015 tentang peranan berbagai sektor dalam pembangunan Kota Bukittinggi yaitu:

1. Peranan Sektor Pertanian
Grafik peranan sektor pertanian di Kota Bukittinggi mengalami penurunan. Sektor pertanian saat ini tidak bisa dijadikan sektor andalan.

2. Peranan Sektor Perdagangan
Grafik peranan sektor perdagangan rata-rata mengalami peningkatan walaupun pernah mengalami penurunan. Peranan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) cukup dominan, artinya perdagangan didominasi oleh masyarakat menegah ke bawah.

3. Peranan Sektor Industri
Grafik peranan sektor industri mengalami penurunan. Jika sektor perdagangan rata-rata mengalami peningkatan maka seharusnya sektor industri juga mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri harus didongkrak untuk meningkatkan peranannya dalam perekonomian Kota Bukittinggi.

4. Peranan Transportasi dan Pergudangan

Grafik peranan transportasi dan pergudangan rata-rata mengalami penurunan walaupun pernah terjadi peningkatan. Jika perdagangan rata-rata mengalami peningkatan sedangkan transportasi dan pergudangan rata-rata mengalami penurunan berarti Kota Bukittinggi dijadikan tempat persinggahan dalam perdagangan dikarenakan barang-barang dalam perdagangan hanya diletakkan sementara di Bukittinggi.

5. Peranan Jasa Pendidikan

Grafik peranan jasa pendidikan rata-rata mengalami peningkatan walaupun pernah mengalami penurunan. Meningkatnya peranan jasa pendidikan dapat memberikan multiplier effect bagi sektor lain dalam pembangunan Kota Bukittinggi.

Menurut Glasson (1990) dalam (jejakwisata.com, diakses pukul 16:20, Senin, 25 April 2016) dijelaskan bahwa multiplier effect adalah suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain.

6. Peranan Jasa Pariwisata
Grafik peranan jasa pariwisata mengalami peningkatan.

7. Peranan Jasa Kesehatan
Grafik peranan jasa kesehatan mengalami peningkatan.

8. Indek Berantai Sektor Industri
Grafik indek berantai sektor industri mengalami penurunan.

Permasalahan yang harus diperhatikan adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan PDRB yang tinggi diikuti oleh penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, peningkatan pendapatan perkapita dan distribusi pendapatan yang makin baik. Pemerintah Daerah mempunyai peran yang strategis sebagai fasilitator dan dinamisator perekonomian, untuk itu, perencanaan pembangunan harus disusun secara tepat sasaran.

Kesimpulan dari pemaparan narasumber yaitu:
1. Perekonomian Kota Bukittinggi selama ini sangat didominasi oleh sektor perdagangan, industri dan jasa-jasa dengan peranan sektor pertanian yang terus menurun.
2. Peranan sektor perdagangan dan jasa-jasa selama ini mengalami perkembangan yang cukup baik kecuali sektor industri pengolahan yang makin mengecil peranannya terhadap perekonomian daerah.
3. Pembangunan daerah di masa datang harus diprioritaskan  untuk memacu pengembangan sektor industri, perdagangan dan pariwisata di samping sektor pendidikan, kesehatan serta transportasi dan pergudangan. (Diana/Kominfo)

Download File