B U K I T T I N G G I
detail news

29 Nov,2021 16:11

CSR PT SMF (Persero) Berupa Peningkatan 12 Rumah Tidak Layak Huni Diserahterimakan

Usai peletakan batu pertama pada Maret 2020 lalu, sebanyak dua belas rumah tidak layak huni (RTLH) di Kelurahan Pakan Kurai dan Kelurahan Aur Tajungkang Tengah Sawah, yang mendapatkan dana CSR (corporate social responsibility) dalam bentuk program bedah rumah dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), BUMN yang bergerak dalam bidang pembiayaan infrastruktur, resmi diserahterimakan kepada Pemko Bukittinggi untuk kemudian diserahkan kembali kepada pemilik rumah yang bersangkutan. Acara serahterima yang dipusatkan di Kelurahan Pakan Kurai tersebut dihadiri oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, Ketua TP PKK Kota Bukittinggi Ny. Fiona Erman Safar, Direktur PT Sarana Multigriya Finansial, perwakilan dari Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda, Kepala SKPD, tokoh masyarakat beserta tamu undangan lainnya.. 

CSR dari PT Sarana Multigriya Finansial senilai total Rp1 milyar tersebut diberikan dalam bentuk program bedah rumah kepada 12 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan rincian, sebanyak 6 KPM di Kel. Pakan Kurai serta 6 KPM di Kel. Aur Tajungkang Tengah Sawah. Tiap-tiap KPM menerima besaran biaya bedah rumah yang berbeda-beda, mulai dari Rp66 juta-an hingga Rp133 juta-an. 

Wako Erman Safar dalam sambutannya sampaikan apresiasi kepada PT Sarana Multigriya Finansial, BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan RI, yang telah menyalurkan dana CSR-nya untuk program bedah rumah di Kota Bukittinggi. “Rasa kesatuan Indonesia lah yang mengalirkan CSR dari PT Sarana Multigriya Finansial dalam (bentuk) program bantuan bedah rumah ke Bukittinggi. Program ini memang sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat,” sebut Wako.

Dalam membacakan sambutan Dirjen Cipta Karya, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Kementerian PUPR  menyampaikan, kolaborasi antara Pemko Bukittinggi, PT Sarana Multigriya Finansial dan Ditjen Cipta Karya-Kementerian PUPR ini merupakan wujud nyata kepedulian para pihak dalam mewujudkan lingkungan serta hunian yang layak bagi masyarakat. Dirjen Cipta Karya berharap program ini dapat dikembangkan di masa yang akan datang, sehingga kota/kabupaten lainnya dapat mencontoh komitmen pemerintah dalam menangani kawasan permukiman yang dibangun.

Sementara Direktur PT Sarana Multigriya Finansial, Ananta Wiyogo, harapkan sinergi dan kolaborasi antara ketiga pihak dapat mewujudkan pembangunan kota yang berkesinambungan serta terciptanya pemukiman yang inklufif. “Semoga sinergi dan kolaborasi ini dapat memberi manfaat kepada masyarakat, terkhusus, memberikan kenyamanan yang layak dengan program yang berdasarkan SDG's (Sustainable Development Goals) Nomor 11, yaitu “Membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan,” ujar Ananta.

 

Kontributor: Ami, Foto: dokumentasi Dinas Kominfo (Agid)