B U K I T T I N G G I
detail news

03 Mar,2020 14:03

Masih Rendah, Walikota Himbau Masyarakat Berpartisipasi Melakukan Sensus Penduduk Online

Walaupun telah di-launching beberapa minggu lalu, ternyata penduduk Bukittinggi masih belum aktif melakukan sensus penduduk daring (online). Terbukti, per-Selasa (03/03), jumlah persentase penduduk yang telah melaksanakan sensus daring tersebut baru mencapai angka 2 %.

 

Data itu disampaikan langsung Kepala BPS Kota Bukittinggi, Muklis saat dimintai keterangannya pada Selasa (03/03). Padahal menurut data, pemakaian internet di Bukittinggi cukup tinggi, mencapai angka 67 % dari keseluruhan penduduk. Karena itulah diambil target 47.900 KK yang bisa melakukan sensus penduduk daring yaitu 15 %. Sementara jumlah penduduk sendiri mencapai 123.000 KK menurut data Disdukcapil. Faktor kemauan dari penduduk untuk segera melakukan pencacahan daring, menurut Mukhlis bisa jadi kendala. Seperti sarana prasarana yang dimiliki, faktor keengganan untuk segera melaksanakan atau juga karena kebiasaan masyarakat yang suka menunda-nunda sesuatu, ungkap Mukhlis. Sementara terkait sosialisasi, saat diambil sampel kepada masyarakat, ternyata masyarakat sudah tahu ada sensus online ini. 

 

Untuk mendongkrak pencapaian target, BPS menurut Mukhlis telah melakukan berbagai terobosan, seperti melakukan pendekatan dengan berbagai SKPD yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat, contohnya Dinas Sosial, Dinas P3APPKB dan Dukcapil sendiri. Sensus daring masih berlangsung sampai tanggal 31 Maret 2020. Jika ada kendala, bisa dilaporkan ke Sekretariat BPS atau juga bisa ke pojok Sensus di Dinas Dukcapil. 

 

Sementara Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menghimbau masyarakat segera melaksanakan sensus penduduk daring. Karena tidak sulit, tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak ribet. Cukup menggunakan hand phone berbasis android, sensus daring sudah bisa dilaksanakan. Ramlan sendiri beserta keluarga telah melaksanakan sensus penduduk daring. Proses cepat dan langsung bisa dicetakkan hasilnya.Menurut Ramlan, Sensus dilakukan untuk memastikan tersedianya data kependudukan dan karakteristiknya, sekaligus menjadi dasar evaluasi pembangunan nasional dan pembangunan manusia. Sementara Sensus Penduduk Indonesia 2020 (disingkat SP2020) adalah pendataan penduduk Indonesia yang mencakup jumlah penduduk, etnis, agama, pekerjaan, perekonomian, dan lain-lain. 

 

Pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020 dilakukan dalam dua cara, yakni secara daring (online) dan luring (offline). Untuk jadwal Sensus Penduduk 2020 daring telah mulai pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Selain itu, BPS juga menyelenggarakan sensus penduduk secara luring yang akan diselenggarakan pada Juli 2020. Cara pengisian Sensus Penduduk Online (SP Online)  sangat ringkas dan mudah, yaitu siapkan dokumen penting untuk pengisian SP Online yaitu KTP, KK dan Akta Pernikahan, kunjungi laman resmi sensus www.bps.go.id, isikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK), lalu klik 'Cek Keberadaan'. Bagi yang baru pertama kali login, maka perlu mengisi password dan pilih salah satu pertanyaan keamanan dan isikan juga jawabannya sebagai antisipasi jika lupa password di kemudian hari. Apabila sudah pernah login sebelumnya cukup isi password saja. Saat sudah login akan tampil halaman pertama yang berisi pertanyaan mengenai data keluarga di antaranya: alamat; keterangan tempat tinggal; daya listrik; dan data keluarga lainnya. Setelah selesai mengisi, maka klik 'kirim' dan unduh bukti pengisian. (fika)