B U K I T T I N G G I
detail news

17 Oct,2019 17:10

Wawako Bukittinggi Jadi Pembicara Seminar Internasional, the 1st Bukittinggi International Conference on Education (BiCED) 2019

Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi, didapuk sebagai salah satu pembicara dalam the 1st Bukittinggi International Conference on Education (BiCED) 2019 IAIN Bukittinggi. Kegiatan yang diikuti ribuan mahasiswa IAIN Bukittinggi dilaksanakan di Gedung Pertemuan IAIN Bukittinggi, Kamis (17/10).

Rektor IAIN Bukittinggi, Rida Ahida, menyampaikan, The 1st BiSED 2019 ini, dilaksanakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan IAIN Bukittinggi. Dimana, seminar ini, menjadi seminar Internasional pertama di Bukittinggi di tahun 2019 dengan tema, respon perguruan tinggi dalam menghadapi era revolusi 4.0.

“Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin bagi IAIN Bukittinggi untuk 4 fakultas dengan mendatangkan pembicara dari 4 negara dan kami harapkan juga mendapat dukungan dari pemerintah kota. Dimana biasanya kita yang pergi ke luar untuk mendapatkan ilmu, sehingga tidak banyak yang mendapat ilmu itu, mulai sekarang kita yang datangkan pemateri dari luar negeri, agar ilmunya dapat diserap bagi banyak peserta seminar,” ungkapnya.

Sesuai dengan tema, lanjut Rida Ahida, dalam seminar BiSED ini pemateri menyampaikan makalah yang nantinya menghasilkan respon dari perguruan tinggi dalam menghadapi revolusi industri 4.0. “Revolusi industri 4.0 menghasilkan perubahan besar, khususnya di bidang pendidikan di Indonesia. Mau tidak mau, kita harus ikut kembangkan pola pikir dan kinerja, agar tidak tertinggal,” tegasnya.

Dalam materinya, Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi, mengangkat tema, optimalisasi peran perguruan tinggi terhadap tridharma perguruan tinggi dalam rangka kompetensi lulusan yang berdaya saing global. Hal ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Dimana, terdapat perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang.

“Dampaknya tentu cukup besar dan mempengaruhi banyak sektor. Disinilah peran perguruan tinggi sebagai salah satu pencetak tenaga kerja, yang perlu mengadaptasikan diri dengan tantangan kedepan dan mempersiapkan serta melahirkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing dalam era global abad ini,” ungkap Irwandi.

Tridharma perguruan tinggi, lanjut Wawako, merupakan kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam menyelenggarakan pendidikan, perguruan tinggi dituntut untuk memberikan akses yang mudah terhadap peserta didiknya. Memberikan pelayanan pendidikan berkualitas dan menjamin kualitas kompetensi lulusannya.

“Perguruan tinggi tentu perlu mengoptimalkan segala daya dan upaya berjalan sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah, disamping pencapaian visi dan misi perguruan tinggi. Revolusi industri 4.0 perlu disikapi oleh semua pihak, agar era persaingan disruptif dapat menempatkan perguruan tinggi serta lulusannya dalam posisi tawar yang baik dan mampu bekerja dan diterima pergaulan sosial di dunia usaha dan dunia kerja,” ungkap Wawako.

The 1st Bukittinggi International Conference on Education 2019 IAIN Bukittinggi ini, menghadirkan pembicara dari 4 negara ASEAN. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan perguruan tinggi dan melahirkan mahasiwa yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. (Ylm)