B U K I T T I N G G I
detail news

02 May,2019 18:05

PAUD Al Azhar Bukittinggi diferifikasi Tim Penilai Lomba Implementasi Forikan Propinsi Sumbar

PAUD/ TK Al Azhar dinilai tim Penilai Implementasi Kurikulum PAUD Tingkat Propinsi Sumbar, Kamis (02/05). Penilaian berlangsung di PAUD/ TK Al Azhar Jl. Ahmad Karim Bukittinggi dan dihadiri Ketua Forikan Kota Bukittinggi, Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris Dinas Pertanian dan SKPD terkait lainnya.

Kepala PAUD/ TK Al Azhar Doni Aizus Idris merasa terharu dan bangga karena PAUD Al Azhar dipercaya mewakili kota Bukittinggi dengan seleksi ketat. Doni memaparkan program peningkatan makan ikan telah dilaksanakan sejak 2017 lalu dengan mengadakan kegiatan yang bermuatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). PAUD Al Azhar pun pernah mengikuti Jambore PAUD dengan tema meningkatkan makan ikan di PAUD.

“Sejak itu kami konsentrasi meningkatkan makan ikan bagi anak. Kami berkaca dari Jepang, ikan memberikan kontribusi yang besar menciptakan anak cerdas apalagi di usia emas. Kami berusaha bagaimana program ini diberikan di sekolah sehingga membantu pemerintah mensukseskan kegiatan Gemarikan. Program kami namakan program Tangguak, program dan kegiataan sekolah untuk memberikan kesejahteraan bagi anak-anak dengan 8 program kegiatan yang telah kami laksanakan.

Sejauh ini, Doni mengakui ada kendala. Karena Bukittinggi bukan daerah perairan, cukup sulit mengajak anak belajar tentang ikan. Tapi dengan bantuan pemerintah akhirnya bisa membuat kolam untuk mengenal ikan dan kerjasama dengan Istana Aquarium untuk membawa anak belajar kesana dan tidak perlu membayar lagi. Selain itu diusahakan memberikan anjuran kepada orang tua untuk meningkatkan konsumsi ikan di rumah tangga, memasukkan menu ikan dalam pemberian makanan tambahan dari 45 persen anggaran sekolah.

“Tujuan utama program bukan untuk berlomba, tapi bagaimana mensejahterakan anak. Jadi saat program mendapat apresiasi, kami bangga telah memberi arti bagi program gerakan memasyarakatkan makan ikan. Kami bertekad walaupun penilaian ini telah selesai, kami tetap berharap pembinaan implementasi gemarikan di PAUD sehingga dapt menjadi percontohan bagi PAUD lainnya dan tidak sampai disini saja, “ungkap Doni.

Ketua Forikan Kota Bukittinggi Yessi Ramlan Nurmatias dalam sambutannya mengatakan memang di Bukittinggi, PAUD-PAUD berlomba-lomba ingin mewakili kota Bukittinggi dan terpilih TK Al Azhar. Ini kali ketiga Bukittinggi mengikuti forikan tingkat Propinsi dan selalu juara. Pertama dijuarai TK Pembina, tahun kedua TK Exellen dan tahun ini kami berharap PAUD/TK Al Azhar juga juara. Karena kami bertekad mempertahankan apa yang telah kami lakukan dan dapatkan.

Menurut Yessi, Forikan Bukittinggi telah bekerja sama dengan HIMPAUDI untuk menggerakan Gemarikan ini. Inovasi dari TK Al Azhar seperti Senam Ikan tadi telah menjadi inspirasi bagi PAUD lainnya. Ulang tahun HIMPAUDI pun nuansanya bagaimana meningkatkan makan ikan. Lomba masak ikan yang diikuti orang tua murid pun sudah dilaksanakan.  

Tujuan utama HIMPAUDI dan Forikan adalah bagaimana implementasi gerakan memasyarakatkan makan ikan pada masyarakat. Bagaimana meningkatkan gizi anak-anak kita. Terutama untuk mencegah stunting. Himpaudi selalu menyelipkan tentang gemarikan pada materi yang disajikan. PAUD di Kota Bukittinggi rata-rata sudah punya kolam untuk memperkenalkan kepada anak minimal aquarium. Intinya bagaimana menghantarkan anak kita sehat cerdas menjadi generasi emas pada bonus demografi yang akan kuta jelang. Tanpa makanan yang sehat anak kita akan susah berkembang.

Yessi berharap dapat mempertahankan apa yang telah didapatkan tahun lalu. Sehingga mensupport masyarakat bukittinggi untuk lebih meningkatkan konsumsi ikan. Saat ini juga ada sekolah keluarga yang punya materi tentang gemarikan. Diharapkan juga Dinas Pertanian dan Pangan dapat memberikan info terbaru bagaimana memotivasi masyarakat untuk cinta makan ikan.

Sementara Tim Penilai Propinsi yang diwakili Ibu Azimah mengatakan Gemarikan adalah gerakan kemanusiaan untuk meningkatkan komsumsi ikan. Karena Ikan adalah sumber pangan hewani terbesar di Indonesia. Tapi konsumsi ikan kita rendah. Maka lahirlah Gemarikan ini pada tahun 2014 lalu. Ikan itu istimewa karena, mudah didapat, murah, mudah diolah dan mudah diolah tubuh. Walaupun Bukittinggi tidak punya sungai tetapi ikan mudah sampai di Bukittinggi. Bukan berarti kita mengalahkan pedagang ayam dan daging tapi kita seimbangkan. Karena Indonesia memiliki ikan yang sangat banyak jenisnya dan luar biasa gizinya.

Azimah melanjutkan, dari kecil kita tanamkan gemarikan dan tidak putus di TK dan PAUD saja, tapi juga lanjut ke SD SMP dan SMA dan ditambah untuk anak millenials. Berkaitan dengan stunting, cukup besar angka nya di indonesia. Gemarikan digalakkan untuk mengatasi hal itu. Implementasi gemarikan pada kurikulum PAUD maksudnya program Gemarikan akan kita ajarkan kepada anak dan dievaluasi, baru nampak apakah ada peningkatan atau tidak. Harus masuk kurikulum dan sistematis, jelas tahap-tahap nya sehingga terbentuk dalam pikiran mereka kalau harus makan ikan.

Kedatangan tim hari ini adalah untuk verifikasi data, apakah betul program forikan sudah masuk di dalam kurikulum. Tahun ini persaingannya cukup berat karena PAUD-PAUD sudah memasukkan dalam kurikulum dan bersaing ketat. Penilaian adalah dari porto folio dan kurikulum yang sudah dikirim sudah siap nilainya. Hari ini verifiksi lapangan untuk nilai memiliki kandungan nilai 35. Kami juga tidak mengabaikan program kreatif dan inovatif dari sekolah seperti program Tangguak dari PAUD Al Azhar ini.(Ylm)