B U K I T T I N G G I
detail news

14 Apr,2019 11:04

Hulu Batang Agam Dinormalisasi, Upaya Pengendalian Banjir di Bukittinggi

Kementrian PU melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V bersama pemerintah kota Bukittinggi, mulai mengupayakan pengendalian banjir dan pengelolaan sampah Batang Agam di Bukittinggi. Upaya itu dilakukan dengan normalisasi hulu Batang Agam, yang untuk tahap awal, dilaksanakan di daerah Gurun Tigo, RT 03 RW 05, kelurahan Puhun Tembok, kecamatan Mandiangin Koto Selayan.

Menindaklanjuti program itu, Walikota didampingi SKPD terkait, Camat serta Lurah Puhun Tembok dan ATTS, langsung meninjau lokasi, Kamis (11/04). Peninjauan itu juga langsung didampingi oleh satker Balai Wilayah Sungai Sumatera V.

Ali Rahmat, Kepala Satker PJSA WS IAKR BWS SV Prov. Sumbar, menjelaskan, dalam pengerjaan ini pihaknya hanya mengendalikan banjir atau sungainya. Upaya pengendalian itu, dilakukan dengan normalisasi Batang Agam ini.

“Sedangkan permasalahan utama di Bukittinggi, adalah sampah. Untuk itu kami sangat berharap Bapak Walikota dapat mendukung kami dari Balai Wilayah Sungai degan Cipta Karya untuk bersama membangun Kota Bukittinggi sebagai kota Pariwisata yang bersih dan water front city menjadi percontohan dari pada sungai – sungai yang depannya itu bisa digunakan untuk kemaslahatan ummat, yang artinya bisa digunakan untuk jogging track, taman dan lain sebagainya,” jelasnya.

Satker Balai Wilayah Sungai Sumatera V, juga sangat berterima kasih atas dukungan Walikota dan pemerintah kota Bukittinggi, untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan, normalisasi Batang Agam ini, dimulai dari hulunya. Untuk tahap awal dilaksanakan sepanjang 300 meter dari dana APBN sebesar Rp 5,2 milyar lebih. Jika tahap awal ini sukses dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, akan segera dilanjutkan ke lokasi lain dengan anggaran lebih dari Rp 30 milyar.

“Ini kita lakukan sebagai langkah penanganan masalah banjir yang ada di Bukittinggi. Sehingga dengan normalisasi Batang Agam ini, banjir yang menjadi salah satu persoalan di kota wisata, dapat dikendalikan. Tidak hanya itu, pengelolaan sampah di sepanjang Batang Agam yang ada di Bukittinggi pun nantinya dapat dilakukan dengan baik,” jelas Ramlan.

Lebih lanjut Wako juga menyampaikan, dengan adanya normalisasi ini, tentunya daerah yang berada disekitar aliran Batang Agam, akan terdampak secara positif. Daerah sekitar akan bersih, tertata rapi dan nyaman untuk dilewati.

“Konsep ini merupakan impian saya, dimana sungai bukan lagi menjadi tempat pembuangan dan dianggap tempat yang berada di belakang tetapi bagaimana merubah imagenya menjadi lebih baik. Untuk itu akan disiapkan Perwakonya. Sehingga lokasi ini nantinya akan menjadi salah satu objek wisata di Bukittinggi. Karena memang konsep yang dibuat sekarang ini, mengedepankan pekerjaan yang mengarah kepada kepariwisataan,” ungkap Wako. (Ylm)