B U K I T T I N G G I
detail news

20 Feb,2019 16:02

Tiga Tahun Kepemimpinan Ramlan Irwandi Bertabur Prestasi

Tepat 17 Februari 2019, Ramlan Nurmatias – Irwandi, genap tiga tahun memimpin pemerintahan kota Bukittinggi sebagai Walikota dan Wakil Walikota. Selama tiga tahun itu, satu per satu janji kampanye yang tertuang dalam visi misi mereka sebagai Kepala Daerah, mulai direalisasikan.

Hal tersebut, tampak dari berubahnya setiap sudut kota Bukittinggi sejak kepemimpinan pasangan yang dikenal yang selalu mengedepankan disiplin administrasi ini. Bahkan tak tanggung-tanggung, sejumlah mega proyek dikerjakan dengan dana APBD Bukittinggi, untuk membenahi berbagai infrastruktur. Selain itu, juga diupayakan perubahan dibidang kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa serta pariwisata, ke arah yang lebih baik.

Walikota Bukttinggi, Ramlan Nurmatias, bersama Wakil Walikota, Irwandi, menjelaskan, selama melewati separuh lebih masa jabatanya. Cukup banyak yang telah dilewati. Banyak tantangan, ujian dan keberhasilan yang dijalani. Salah satu langkah besar yang diselesaikan adalah konsolidasi tanah bypass. Dimana, sejak 25 tahun terakhir, persoalan itu akhirnya selesai dengan pendekatan kepada pemilik tanah, secara berkelanjutan, hingga tidak menimbulkan masalah kembali.

“Namun demikian, kami tidak berpuas diri. Masih ada beberapa PR penting, yang mesti dikerjakan dan diselesaikan dalam dua tahun terakhir. Ini akan kita tuntaskan, tentunya dengan dukungan para SKPD, stakeholder, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, tokoh masyarakat, serta rekan media dan juga seluruh elemen masyarakat, agar terselenggara dengan baik,” ungkap Ramlan dan Irwandi saat ditemui KABA12.com.

Ramlan memaparkan, dalam tiga tahun kepemimpinannya, pemerintah kota Bukittinggi telah mengupayakan penekanan angka kemiskinan dengan berbagai program yang mewadahi para warga untuk bekerja dan meningkatkan perekonomian mereka. Tidak hanya membantu dengan pemberian uang tunai, namun juga memberikan sejumlah program yang dapat menjadikan warga kurang mampu menjadi masyarakat yang mandiri.

“Alhamdulillah, saat ini, tingkat pertumbuhan ekonomi kita mencapai 6%. Angka itu di atas rata-rata nasional, dimana ditarget 5,8 persen. Ini menjadi realisasi kita pemerintah Bukittinggi, terus berupaya meingkatkan kesejahteraan masyarakat dibidang ekonomi, dengan memberikan program terbaik, bekerjasama dengan stakeholder, seperti PKK, Baznas, BUMN, BUMD dan lainnya,” ujar Ramlan Nurmatias.

Pekerjaan berat memang harus dilalui. dispilin aturan harus ditegakkan namun sisi sosial kemasyarkatkan tidak pula terkesampingkan. Pada tahun pertama dan kedua, Bukittinggi dibawah kepimpinan Ramlan-Irwandi, secara intensif melakukan pembenahan dan penataan kota, baik terminal, parkir, kebersihan, taman-taman kota, penataan PKL serta mengembalikan ruang-ruang publik kepada fungsinya seperti trotoar, jalan dan lain-lain.

Ditahun ketiga, setelah menyelesaikan semua tahapan penganggaran dan perencanaan di tahun pertama dan kedua, beberapa kegiatan pembangunan strategis yang telah dicantumkan dalam RPJMD Kota Bukittinggi 2016 – 2021 satu per satu telah dimulai pengerjaannya. Seperti, revitalisasi Taman Tugu Pahlawan Tak Dikenal senilai Rp 1,4 Miliar dengan luas 1.600 meter persegi. Rehabilitasi Taman Baharuddin Datuak Bagindo senilai Rp 677 juta dengan luas 702 meter persegi.

Selain itu, juga pemko juga melaksanakan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Simpang Surau Gadang senilai Rp 1,16 milyar dengan luas 1.400 meter persegi. RTH ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti taman bermain anak dan peralatan olah raga. Bahkan dilengkapi dengan Air Mancur berdiameter tujuh meter, jalur pejalan kaki, pohon pelindung, lampu-lampu taman dan fasilitas pendukung lain.

“Pembangunan infrastruktur itu, dilakukan bukan sekedar pembangunan saja, namun lebih kepada meningkatkan kenyamanan kepada masyarkat dan pengunjung Bukittinggi. Karena kita memang butuh taman yang representatif, ramah anak, ramah lingkungan, bermanfaat bagi seluruh kalangan,” jelasnya.

Selain itu, pada visi misinya sebagai kepala daerah, Ramlan-Irwandi juga menjanjikan pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat kota Bukittinggi, yang telah menjadi masalah sejak beberapa tahun terakhir. Akhirnya pada tahun ketiga ini, pasangan kepala daerah Bukittinggi ini, berhasil menambah salah satu sumber air bersih. Sumber air itu, berada di Tabek Gadang yang awalnya merupakan Banda Tambuo, ‘disulap’ menjadi Embung yang bersih dan bermanfaat, tidak hanya bagi masyarakat, namun juga untuk peningkatan kepariwisataan.

“Pembangunan Embung Tabek Gadang ini, memang didanai penuh dari APBN sebesar Rp 9,3 milyar. Namun, pembebasan lahan seluas 1,4 Ha, menggunakan dana APBD Bukittinggi, sebesar Rp 13 milyar. Rp 10 miliar pada APBD tahun 2017 yang disahkan bersama dalam rapat paripurna DPRD Bukittinggi. Ditambah dana keuntungan PDAM Tirta Jam Gadang sejumlah Rp 3 milyar untuk pembebasan lahan sebagai jalan menuju embung,” jelasnya.

Embung Tabek Gadang, diperkirakan dapat menghasilkan air 120 sampai 200 liter air perdetik. Namun untuk tahap awal diperkirakan dapat menghasilkan air bersih sebesar 40 liter/detik. Dengan jumlah itu diperkirakan dapat menambah pelanggan sebanyak 3800 pelanggan baru disamping peningkatan operasional pelanggan aktif yang ada sekarang.

Sebagai kota pariwisata, Bukittinggi tentu memiliki magnet besar dalam menarik perhatian wisatawan. Hal ini lah yang menjadi landasan Walikota dan Wakil Walikota, dengan dukungan DPRD bersama SKPD, melakukan reviltalisasi besar-besaran pada pedestrian taman Jam Gadang. Dimana pekerjaan yang dimulai sejak Juli 2018 itu, terus dikebut dan akhirnya selesai serta diresmikan pada tanggal 16 Februari 2019. Revitalisasi pedestrian Taman Jam Gadang menelan anggaran sebesar Rp 18 milyar.

“Ini menjadi salah satu kado terindah bagi pada tiga tahun kepimpinan kami sebagai Walikota dan Wakil Walikota. Perubahan besar wajah kota Bukittinggi ini, memang menjadi impian saya secara pribadi dan ternyata membuat penasaran juga bagi warga dan pengunjung. Alhasil, kita revitaslisasi, kita tambah daya tariknya dengan memperluas areal pedestrian, pengadaan air mancur menari dan air terjun bertingkat yang menambah kesejukan serta tentu saja memanjakan pengunjung,” ujar Wako.

Selain itu, saat ini juga tengah dibangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), yang berlokasi di Jalan By Pass Gulai Bancah. Pembangunannya menggunakan dana APBD Bukittinggi sebesar Rp 102 milyar lebih, dengan sistem multiyears, tahun 2018, 2019 dan 2020. RSUD Bukittinggi akan dibangun sebagai rumah sakit type C namun kualitas layanannya dirancang setara dengan rumah sakit type B bahkan type A.

“RSUD dibangun di atas lahan seluas 3,3 hektar dan dikonsep menjadi 3 gedung utama. Gedung A dibangun 2 lantai untuk IGD dan PONEK, Gedung B dibangun 2 lantai untuk rawat jalan dan rehab medik serta Gedung C dibangun 6 lantai untuk rawat inap, radiologi, ruang operasi dan penunjang lainnya. Ada 4 spesialis yang disiapkan, yakni spesialis kebidanan atau kandungan, spesialis anak, spesialis penyakit dalam dan spesialis bedah. Untuk SDM yang akan mengisi RSUD sebagai tenaga kesehatan nantinya, kami akan memprioritaskan warga Bukittinggi. Insyaallah pada tahun 2020 RSUD ini telah dapat beroperasi melayani masyarakat Kota Bukittinggi,” ungkapnya.

Pada Oktober 2018 lalu, Bukittinggi juga mendapatkan musibah dengan terbakarnya Pasar Atas. Namun dengan cepat, berbagai langkah diupayakan Ramln-Irwandi untuk menggaet donatur yang membantu pembangunan pasar penampungan. Selanjutnya, Walikota mencoba pendekatan dengan pemerintah pusat dan akhirnya mendapatkan hasil.

“Kita mendapat bantuan penuh untuk pembangunan Pasar Atas dari dana APBN sebesar Rp 292 milyar lebih. Saat ini pembangunan sedang berlangsung dan ditarget selesai akhir 2019 mendatang. Kita akan satukan desain bangunannya dengan pedestrian Jam Gadang. Sehingga kedua bangunan itu menyatu dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarkat dan juga kepariwisataan Bukittinggi,” jelas Ramlan.

Pasar Ateh dengan empat lantai dengan 834 kios. Sedangkan bagian basement dibangun untuk dapat menampung 234 kendaraan roda empat. Bangunan dibangun dengan sistem ramah atau anti gempa dan dikonsep menjadi Green Building,” jelas Wako.

Bidang pendidikan, lanjut Wako, saat ini pemerintah kota juga tengah melaksanakan pembangunan kembali dan juga rehab sejumlah sekolah. Pada tahun 2018, terdapat 8 sekolah yang direhab. Diantaranya, SMP 5, SDN 17 Pakan Kurai, SDN 10 ATTS, SDN 02 Aur Kuning, SDN 06 Pulai Anak Air, SDN 09 Manggis, SDN 07 ATTS. Sedangkan tahun 2109 ini, telah direncanakan rehab 11 sekolah lagi.

Selain sekolah, juga telah dibangun beberapa kantor pemerintahan. Seperti pembangunan gedung baru Satpol PP, kantor dinas Lingkungan Hidup, kantor lurah Belakang Balok, kantor lurah Campago Ipuah, kantor lurah Guguak Bulek dan kantor lurah Pulai Anak Aia. “Tahun ini kita rencanakan pembangunan kantor DPRD, kantor lurah Pakan Kurai, kantor mall pelayanan pubik dan kantor lurah Manggis Gantiang dan sejumlah kantor pemerintahan lainnya,’ tambah Wako.

Selama tiga tahun ini, juga dilakukan peningkatan sarana prasarana jalan kota. Pada tahun 2018 sebagian besar jalan kota juga telah selesai diaspal kembali. Pada tahun 2018 lalu, volume jalan yang dilakukan peningkatan maupun pemeliharan sepanjang 12.401 m. Disamping itu trotoar di kiri kanan jalan juga dibenahi dengan dilakukan pelebaran serta dipasang bangku-bangku dan lampu. Dengan trotoar yang bagus dan tertata dengan baik, Kota Bukittinggi betul-betul menjadi kota yang ramah terhadap pejalan kaki. Panjang trotoar yang dibangun dan diperbaiki selama tahun 2018 ini mencapai 1.796 m.

Disamping beberapa kegiatan pembangunan strategis dan menelan anggaran yang relatif besar tersebut, juga masih banyak program kegiatan lain yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Bukittinggi. Diantaranya, Pembangunan dan peningkatan jalan lingkung sepanjang 9.712,5 m, pembangunan dan peningkatan riol sepanjang 8.032,2 m, bantuan untuk perbaikan rumah keluarga kurang mampu melalui program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) dari dana APBN sebanyak 249 KK dan bedah rumah melalui dana APBD sebanyak 28 KK. Pembangunan dan peningkatan saluran drainase perkotaan sepanjang 2.421 m. Pemasangan jaringan penerangan jalan umum sebanyak 168 titik, pembangunan jalan usaha tani sepanjang 100 m, pengadaan komputer di seluruh sekolah SD dan SMP Negeri, pembangunan jaringan internet di 23 sekolah, dan sejumlah upaya lainnya.

Selain capaian kemajuan tersebut, atas kinerja dan prestasi yang telah dilakukan, pemerintah kota Bukittinggi banyak memperoleh prestasi baik tingkat provinsi maupun nasional. Selama tahun 2017 saja, ada 23 penghargaan nasional dan 17 penghargaan propinsi yang telah kita raih. Diantaranya Piala Adipura Kirana, Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Sedang, Penghargaan Nirwasita Tantra, Baznaz Awards Kategori Penghargaan Khusus Walikota Pendukung Kebangkitan Zakat, Rekor Muri Pembuatan Website dan Aplikasi gratis terbanyak (242 aplikasi), Kota Layak Anak, Pastika Parama, Upakarya Wanua Nugraha, Kota Sejat/ Swasti Saba Wiwerda, Kota Peduli Hak Azazi Manusia, Kota Cerdas Indonesia Kategori Rating Kota Menuju Cerdas (Smart City), Lencana Satya Bhakti Pratama, Rekor Muri pemberian 11.000 keranjang belanja guna ulang, Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya, Penilaian Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Pemko Bukittinggi, Koperasi Berprestasi tingkat Propinsi Sumbar, Bukittinggi Tourism Award, dan sejumlah penghargaan lainnya.

Selama tahun 2018, ada 139 penghargaan baik dari tingkat provinsi, maupun tingkat nasional. Diantaranya, Prediket Kepatuhan Tinggi terhadap Pelayanan Publik dari Ombudsman RI, Kota Peduli HAM dari Kemenkum HAM, Penghargaan Enterpreanur Award, Manggala Karya Kencana 2018 kepada Walikota dan Ketua TP PKK, Penghargaan Pakarti Madya I, Kepala Daerah yang Mendukung Kegiatan Sehari Belajar di Luar Kelas, Penghargaan Pelopor Sertifikasi Ruang Bermain Ramah Anak 2018, Sekolah dengan jumlah like video terbanyak di Youtube dalam rangka sehari belajar di Luar kelas, penghargaan Kihajar Award satu-satunya di Sumbar, Predikat WTP tiga tahun berturut-turut, Piala Adipura, Anugerah Pesona Indonesia 2018 (Aia Aka sebagai Minuman Tradisional Terpopuler), Smart Sanitation Award, Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari Propinsi Sumbar 2018, Pastika Awya Pariwara 2018 dari Kementrian Kesehatan, Kota Layak Anak 2018 dan penghargaan lainnya.

Diawal 2019 ini, pemko juga telah mulai mengumpulkan sejumlah penghargaan. Seperti Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2018 dengan predikat nilai BB atau kategori Sangat Baik. Pada tahun 2016 nilai SAKIP Kota Bukittinggi berada pada posisi CC, dan pada tahun 2017 naik menjadi B. Dengan tekad untuk memperbaiki nilai tersebut dilaksanakan konsultasi dan mendatangkan fasilitiator dari Kementerian PAN RB dan melakukan perbaikan serta memperbaiki kinerja SKPD, sehingga nilai SAKIP tahun 2018 dapat ditingkatkan menjadi BB. Ini menjadi bukti kita bekerja sesuai aturan dan program yang dilaksanakan sinergi dengan program dari pemerintah pusat.

Salah satu prestasi yang juga cukup membanggakan bagi Bukittinggi, adalah dengan telah ditetapkannya kawasan Ngarai Sianok sebagai Geopark Nasional. Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang luar biasa bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi. Pemko menargetkan nantinya kawasan Ngarai Sianok ini akan ditingkatkan menjadi Global Geopark yang penetapannya dilakukan oleh UNESCO. Apabila ini terwujud maka wisatawan mancanegara pasti akan lebih banyak lagi berkunjung ke Kota Bukittinggi.

“Selama tiga tahun memimpin itu, kami selalu bermimpi untuk menjadikan Bukittinggi sebagai kota tujuan wisata utama di Indonesia. Bukittinggi harus bisa menjadi kota yang dapat dikenang bagi warga dan pengunjung, sebagai kota yang ramah, sejuk, aman dan nyaman. Membangun daerah ini, tidak hanya dengan teori. Seorang Kepala Daerah harus bisa bermimpi untuk berbuat lebih baik. Sampai saat ini, satu per satu mimpi kami telah menjadi kenyataan. Tapi kami belum selesai. Masih banyak mimpi kami yang akan diupayakan di sisa kepimpinan kami ini,” tegas Ramlan.

Sementara itu, Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi, menambahkan, memang banyak rintangan dan kritikan yang diterima selama menjabat kepala daerah ini. Terkait adanya kendala dan protes dari berbagai pihak, diakui sebagai dinamika dari proses pembangunan.

“Hal tersebut juga dapat menjadi masukan yang diterima langsung oleh pemerintah kota Bukittinggi. Tantangan itu adalah hal yang biasa dan kami nilai sebagai sebuah dinamika dalam bekerja. Intinya, apapun pembangunan yang kita laksanakan selama satu, dua dan tiga tahun terakhir, muaranya untuk kesejahteraan masyarakat kota Bukittinggi. Yang terpenting, kita lakukan sesuai aturan,” ujar Irwandi.

Wawako melanjutkan, sebagai Walikota dan Wakil Walikota, Ramlan-Irwandi terus berkomitmen untuk mewujudkan Bukitinggi yang aman dan nyaman serta fokus untuk mensejahterakan masyarakat. Apapun kegiatan yang dilaksanakan, selalu dikoordinasikan dengan baik bersama DPRD, Forkopimda dan didukung penuh dengan SKPD.

“Kami berharap perubahan yang mulai dirasakan oleh masyarakat, khususnya dibidang infrastruktur dan juga bidang lain dapat kami dipertahankan dan dilanjutkan sampai akhir masa jabatan pada 2021 nanti. Tentu saja kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan berpartisipasi secara aktif demi terjalinnya kerjasama dan sinergitas antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan stakeholder terkait atas berbagai prestasi dan capaian yang telah diraih oleh kota Bukittinggi,” ujarnya.

Pemko juga mengucapkan terima kasih kepada DPRD, Forkopimda, Sekretaris Daerah, Asisten dan Kepala SKPD, Camat dan Lurah beserta seluruh ASN se Kota Bukittinggi, Pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD yang ada di Kota Bukittinggi, TP PKK, Organisasi Wanita se Kota Bukittinggi, Kerapatan Adat Kurai Limo Jorong, LKAAM, KAN se Kota Bukittinggi, Bundo Kanduang, Persatuan Wanita Kurai, LPM, RT dan RW serta perantau. 

Ramlan-Irwandi mengakui, semua yang telah diraih, pada dasarnya buah dari kerja keras seluruh masyarakat Kota Bukittinggi. Untuk itu dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat menjaga, seluruh fasilitas umum yang telah dibangun oleh pemerintah kota. Karena semua itu, dibangun dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, demi keindahan, keamanan serta kenyamanan kota Bukittinggi.

Ramlan -Irwandi Dinilai Berhasil

Kepemimpinan Raman Nurmatias – Irwandi, ternyata banyak mendapat acungan jempol dari sebagian besar kalangan. Salah satunya, Ketua Komisi I DPRD Bukittingg, M. Nur Idris. Ia menilai selama tiga tahun terakhir, Ramlan-Irwandi berhasil menyelesaikan sejumlah persoalan di Bukittinggi.

Menurut, M. Nur Idris, sebelum Ramlan-Irwandi memimpin Kota Bukittinggi, kota Bukittinggi bisa dibilang berkutat dengan sejumlah persoalan. Antara lain, kebersihan , perparkiran, pedagang kaki lima yang tidak tertata, transportasi kota, pasar yang kumuh dan tidak tertata, minimnya akses air bersih PDAM bagi warga, masalah preman, pelayanan sektor jasa kuliner yang tidak ada kepastian harga, pedagang makanan pada malam hari yang tidak tertata, minimnya sarana pelayanan publik, sarana publik yang di kuasai pihak tertentu seperti trotoar dijadikan tempat parkir dan berdagang dan banyak masalah lain.

“Setelah tiga tahun memimpin, hampir masalah kota yang sudah menahun itu bisa diselesaikan satu persatu. Bahkan membuahkan hasil berupa penghargaan Adipura dan Wahana Tata Nugraha. Setelah itu berturut-turut saja puluhan penghargaan yang diperoleh kota yang sudah berumur 234 Tahun ini, baik bertaraf nasional maupun provinsi,” ujarnya.

Tiga tahun kepemimpinan Ramlan dan Irwandi ini tidak hanya bermandikan penghargaan yang diperoleh, tapi juga sudah berhasil meningkatkan management keuangan daerah, penataan kerja layanan publik serta menata wajah kota yang jauh lebih baik. Pada bidang keuangan daerah kepemimpinan dua Putra Kurai ini bisa meraih WTP lima kali berturut-turut. Untuk pelayanan publik sudah nampak bagus di beberapa SKPD yang berada di Pemko Bukittinggi.

Yang paling menonjol, lanjutnya, penataan kota yang nampak berubah total. Hampir seluruh objek wisata kota dipercantik dan tertata dengan bagus. Sesuai dengan visi dan misinya dalam RPJMD tahun ketiga akan mencanangkan tahun insprastruktur menjadi nyata. Terakhir renovasi kawasan Jam Gadang yang menjadi ikon kota dan menyusul nanti berdirinya RSUD dan puluhan kantor pemerintah yang dibangun kembali dengan model terbaru.

“Saya harus katakan secara jujur bahwa ternyata Ramlan dan Irwandi sudah berhasil dalam tiga tahun kepemimpinannya, teori “Memandikan Kuda” yang saya dengar awal tahun kepemimpinannya dipraktekkan betul. Namun memang tidak mudah memimpin kota ini, kekurangan tentu selalu ada dan jalan pemerintahan tidak selalu mulus. Pemikiran visi dan misi sebagai Kepala Daerah tentu tidak sepenuhnya terlaksana dengan baik oleh para SOPD, karena masalah mental dan SDM sehingga berimbas kepada penilaian kepemimpinannya. Walikotanya sudah berlari kencang, namun anak buahnya ada juga yang jalan lamban bahkan jalan ditempat,” ungkap politisi senior dari PAN itu.

Ia bisa merasakan bagaimana sulitnya Ramlan dan Irwandi memimpin dan membenahi kota ini selama tiga tahun. Namun satu persatu bisa diurai dengan baik, disela adanya hujatan dan pujian dari masyarakat yang ia pimpin secara langsung maupun lewat media sosial. Pembangunan banyak dibuat, tapi alhamdullilah tidak ada satu pun yang berhadapan dengan kasus hukum atau KPK.

“Saya yakin tahun keempat dan kelima Ramlan dan Irwandi bisa menuntaskan visi dan misi lima tahunya. Sebanyak orang menilai miring, tentu lebih banyak orang menilai bagus. Saya lihat Walikota Ramlan itu kadang dibenci, tapi tidak sedikit pula yang minta foto selfi. Selamat Tiga Tahun Kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi Ramlan dan Irwandi,” tegasnya.