B U K I T T I N G G I
detail news

06 Sep,2018 18:09

Walikota Ramlan Nurmatias Letakkan Batu Pertama Pembangunan RSUD

Pemerintah Kota Bukittinggi, gelar peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bukittinggi.

Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Walikota, Wakil Walikota dan unsur Forkompimda ini di lokasi pembangunan, jalan Bypass, Kamis (06/09).

RSUD ini menjadi impian bagi pemerintah serta masyarakat Bukittinggi. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan eks Pusido yang merupakan hibah dari pemerintah pusat dan kini telah menjadi hak milik dari pemerintah kota, dengan luas 3,3 hektar.

Assisten II Setdako, Ismail Johar, selaku Plh Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, menjelaskan, pembangunan RSUD Bukittinggi menggunakan murni dana APBD Bukittinggi sebesar Rp 102 milyar lebih, dengan sistem multiyears, tahun 2018, 2019 dan 2020. RSUD Bukittinggi akan dibangun sebagai rumah sakit type C, dengan 90 tempat tidur.

RSUD dikonsep menjadi 3 gedung utama. Gedung A dibangun 2 lantai untuk IGD dan PONEK, Gedung B dibangun 2 lantai untuk rawat jalan dan rehab medik serta Gedung C dibangun 6 lantai untuk rawat inap, radiologi, ruang operasi dan penunjang lainnya.

“Pekerjaan pembangunan RSUD Bukittinggi ini telah dimulai sejak 7 Agustus 2018 lalu dan ditarget selesai pada 28 Mei 2020 mendatang. Ada 4 spesialis yang disiapkan, yakni spesialis kebidanan atau kandungan, spesialis anak, spesialis penyakit dalam dan spesialis bedah,” jelasnya.

Sementara itu, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengungkapkan, peletakan batu pertama RSUD Bukittinggi ini, menjadi bukti nyata telah dimulainya pembangunan RSUD yang sempat diragukan oleh masyarakat.

RSUD Bukittinggi dibangun untuk mendukung dan merealisasikan RPJMD kota Bukittinggi 2016-2021, dimana Bukittinggi merupakan tujuan kesehatan dan selama ini Bukittinggi belum punya rumah sakit milik pemda.

“Pemda tidak bisa ambil kebijakan terhadap lima RS yang ada di Bukittinggi saat ini. Karena tidak satupun milik pemda. Dengan adanya RSUD Bukittinggi ini, dapat diupayakan pelayanan maksimal bagi para pasien nantinya,” ujar Ramlan.

RSUD Bukittinggi untuk tahap awal memang dirancang untuk empat spesialisasi, namun kedepan akan disiapkan untuk 9 poli dan diutamakan untuk rumah sakit jantung.

“Kita upayakan kedepan RSUD Bukittinggi sebagai rumah sakit spesial jantung, kita telah koordinasikan dengan rumah sakit Harapan Kita. Kami ingin diakhir 2019 sudah selesai pekerjaannya. Kualitasnya harus baik. Meskipun type C namun bangunan dibuat dengan type A,” ungkap Ramlan.

Selain rumah sakit, pemko juga akan sediakan mobil ambulance operasional yang siaga untuk menjemput dan antar pasien tanpa biaya. “Kami berharap, mari kita kawal bersama pembangunan ini, agar tidak ada kesalahan dan masalah pada masa yang akan datang,” jelas Walikota.

Tokoh masyarakat Bukittinggi, Inyiak H. S. Dt. Sati, disela prosesi peletakan batu pertama itu menyebutkan , pembangunan RSUD itu sudah sejak lama diidamkan masyarakat kota Bukittinggi.

Saat ini sudah terwujud dan menjadi salah satu bukti kerja nyata pemerintah kota untuk masyarakat di bidang kesehatan.

Selanjutnya, diharapkan pemko harus pikirkan kelengkapan sarana prasarana rumah sakit yang lengkap dan canggih.

“Alhamdulillah hari ini telah diwujudkan pemerintah impian masyarakat itu. Namun demikian, kedepan tentu kelanjutan pembangunan yang megah ini sangat diharapkan. Keluhan masyarakat tentang pengobatan dan pelayanan rumah sakit yang ada saat ini harus diantisipasi. Untuk itu, kami harapkan, disamping gedung megah, harus dilengkapi sarana prasarana termasuk petugas kesehatan yang dapat melayani pasien dengan baik dan ramah. Jangan sampai warga antri ber jam-jam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit,” ujar Inyiak H. S. Dt. Sati. (Ylm)