B U K I T T I N G G I
detail news

08 Aug,2018 00:08

Wako Lepas Muhammad Rum dari Bukittinggi Mewakili Sumbar Pada Pemilihan Penyuluh Agama Teladan Tingkat Nasional Tahun 2018

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias didampingi Plh. Kepala Kemenag Kota Bukittnggi M.Arsyad bertempat di ruang kerjanya melepas Muhammad Rum penyuluh agama Islam fungsional yang bertugas pada KUA Guguk Panjang untuk mewakili Propinsi Sumatera Barat mengikuti Pemilihan Penyuluh Agama Islam Teladan Tingkat Nasional di Jakarta, Selasa (7/8).

M.Arsyad menyampaikan bahwa terpilihnya Muhammad Rum mewakili Provinsi Sumatera Barat setelah menyisihkan peserta dari Kabupaten/Kota lainnya di Sumbar dalam Pemilihan Penyuluh Agama Islam Teladan Tingkat Prov.Sumbar tahun 2018, setelah memaparkan lokus pilihannya Kelompok Berantas Buta Aksara Al Qur’an di Surau Inyiak Jambek Bukittinggi dihadapan tim penilai. “dalam memberantas buta aksara Al Qur’an tersebut anggota kelompoknya adalah para lansia, dengan 10 kali pertemuan para lansia tersebut telah dapat membaca Al Qur’an”, ujar M.Arsyad.

Sementara itu Muhammad Rum mengatakan pada awalnya inovasi yang dilakukannya dalam membentuk kelompok berantas buta aksara Al Qur’an bagi lansia tersebut adalah termotivasi karena tidak adanya wadah bagi para orang dewasa dan lansia untuk tempat mengaji.

“ketika anak – anak tidak pandai mengaji wadahnya cukup banyak seperti MDA, TPQ mulai dari play grup dan TK, sementara untuk orang dewasa dan lansia tidak ada. Dan sempat terfikir tidak mungkin orang tua ini bisa diajar mengaji karena sudah malas dan pekerjaannya banyak. Tetapi setelah saya coba ternyata tidak itu faktor utamanya, faktor utamanya adalah karena tidak adanya wadah untuk itu dan kemudian tidak adanya metode yang pas, untuk itulah saya bentuk Kelompok Berantas Buta Aksara Alquran dengan metode Tsaqifah dengan 10 kali pertemuan dapat membaca Al Qur’an”, terangnya.

Adapun yang menjadi peserta dari kelompok mengaji khusus ini adalah para ibu- ibu dan bapak – bapak lansia yang berdagang di pasar yang selama ini belum ada di Bukittinggi, diawali pada tahun 2014 dengan peserta 9 orang dan pada tahun 2018 hingga mencapai 35 orang binaan, ternyata inovasi ini telah membawanya sebagai juara penyuluh agama Islam teladan tingkat Sumatera Barat dan berhak mewakili Sumbar di Tingkat Nasional dalam lomba yang sama.

Sebagai penyuluh agama Islam fungsional, saat ini Muhammad Rum memiliki 14 objek binaan yakni di lembaga pemasyarakatan, Dasa Wisma, Paguyuban dan Kelompok Buta Aksara Al Qur’an

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Muhammad Rum, dan mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih sebagai Penyuluh Agma Islam Fungsional Teladan Tingkat Sumatera Barat

“atas nama pemerintah daerah saya mengucapkan selamat dan  mengapresiasi serta mendukung  kegiatan Muhammad Rum, sebagai penyuluh fungsional yang telah berhasil sebagai penyuluh agama Islam teladan tingat Sumbar, dengan inovasinya telah turut membantu pemerintah Kota Bukittinggi dalam rangka memberantas buta aksara Al Qur’an dengan membentuk kelompok mengaji khusus untuk kelompok dewasa dan lansia bagi pedagang pasar, semoga ditingkat Nasional nantinya juga berhasil keluar sebagai yang terbaik dan membanggakan Provinsi Sumatera Barat serta Bukittinggi”, ujar walikota Ramlan.

Kemudian Ramlan juga berharap kiranya metode Tsaqifah yang digunakan Muhammad Rum dapat juga dikembangkan kepada para guru – guru mengaji atau di MDTA, sehingga guru – guru mengaji dan MDTA tersebut juga memahami cara melatih santrinya dengan metode Tsaqifah yang berarti mudah tersebut, harap Ramlan.

Untuk pemilihan tingkat nasional yang akan diikuti oleh Muhammad Rum sesuai dengan undangan dari Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI akan dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 11 Agustus 2018 di hotel Trniti Jakarta Pusat.  (Ylm)