B U K I T T I N G G I
detail news

15 Jul,2018 01:07

Pembangunan Embung Tabek Gadang Dimulai, Wako Letakkan Batu Pertama

Pembangunan embung Tabek Gadang, di Kelurahan Aur Kuning, Kec.Aua Birugo Tigo Baleh (ABTB), mulai dikerjakan. Pelaksanaan proyek untuk membantu pemenuhan kebutuhan air Kota Bukittinggi ini, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Anggota DPR RI Ade Rizki, Wakil Walikota Irwandi, Ketua DPRD Bukittinggi Beni Yusrizal, unsur Forkopimda, bersama Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Dirjen Sumber Daya Alam (SDA), Kementerian PU-PR, Sabtu (14/07).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Niniak Mamak serta warga Aur Kuning, khususnya pemilik tanah dan perwakilan perantau. Selain itu hadir sejumlah Anggota DPRD Sumbar, Anggota DPRD Bukittinggi, kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi, keluarga besar PDAM Tirta Jam Gadang, camat serta lurah setempat.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Maryadi Utama melaporkan, pembangunan Embung Tabek Gadang ini, dilaksanakan atas dasar masih tingginya kebutuhan air di Kota Bukittinggi hingga 400 liter per detik. Nantinya, dari embung yang dibangun, dapat menghasilkan 120-200 liter per detik air.

“Ini dimanfaatkan sebagai air baku yang akan diolah di Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Belakang Balok. Sehingga untuk tahap awal, diperkirakan dapat menghasilkan 40 liter per detik. Embung akan dibangun dengan luas genangan sekitar 1,4 Ha dengan dana APBN serta didukung dengan dana APBD kota,” jelasnya.

Inyiak JA DT. Maninjun, ketua LPM Kelurahan Aua Kuniang menyampaikan, pembangunan embung Tabek Gadang ini menjadi nikmat tersendiri bagi warga sekitar. Sebelumnya, tanah di lokasi ini, kurang berdampak untuk peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Dengan adanya rencana dan pembangunan ini, tentu akan mempengaruhi perekononian warga.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah dan DPR, yang membangun embung di Tabek Gadang ini. Selain pemenuhan air, pemerintah juga berencana menjadikan embung ini sebagai lokasi pariwisata. Tentu ini akan berdampak positif bagi perekonomian warga, khususnya warga Aua Kuniang. Ndak cukuik jo tapak tangan, jo niru kami tampuang,” ungkap Dt. Maninjun.

Anggota DPR RI komisi V, Ade Rizki Pratama, menyampaikan, embung pertama di Bukittinggi ini, merupakan hasil pemikiran bersama dengan pemerintah kota. Setelah pengajuan dan beberapa penyusunan perencanaan bersama kementerian terkait, pemerintah pusat pun sepakat untuk membangun embung pertama di Kota Bukittinggi.

“Kami dari DPR RI siap mensupport rencana kegiatan Pemko Bukittinggi. Apalagi kebutuhan terhadap air ini, kami mengupayakan pembahasan di pusat, sementara pemko konsen untuk pembebasan lahan. Sinergi ini terus berjalan hingga terwujud pembangunan ini, dimana tujuannya adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat kota,” ungkap anggota DPR RI termuda itu.

Sementara, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan, untuk tahap awal, PDAM akan memanfaatkan air 40 liter/detik. Dengan jumlah itu, PDAM telah dapat menambah pelanggan sebanyak 3.800 pelanggan baru, disamping untuk peningkatan operasional pelanggan aktif yang ada sekarang.

Selain itu, areal embung Tabek Gadang, tidak saja menjadi lokasi cadangan air bersih untuk Kota Bukittinggi. Namun juga akan dijadikan sebagai objek wisata air baru di kota Bukittinggi. Sehingga keberadaan embung itu tidak saja dinikmati oleh pelanggan PDAM saja, tetapi juga dapat dinikmati semua masyarakat untuk berwisata air.

“Untuk itu, kami atas nama pemerintah kota mengucapkan terima kasih kepada warga yang bersedia menyerahkan tanahnya untuk pembangunan embung ini. Selain itu, kami berterima kasih kepada pemerintah pusat, DPR RI dan DPRD Bukittinggi sendiri yang mengupayakan anggaran untuk pembangunan ini. Kami berharap tentunya dengan embung ini dan rencana kami menjadikan ini sebagai lokasi wisata dapat bermanfaat untuk perekonomian warga sekitar,”ulas Ramlan.

Lahan embung Tabek Gadang seluas 1,9 Ha yang akan dibangun itu, dibebaskan melalui APBD Kota Bukittinggi sebesar Rp 10 miliar pada APBD tahun 2017 yang disahkan bersama dalam rapat paripurna DPRD Bukittinggi. Selain itu, juga digunakan dana keuntungan PDAM Tirta Jam Gadang sejumlah Rp 3 milyar untuk pembebasan lahan sebagai jalan menuju embung. (Ylm)