B U K I T T I N G G I
detail news

21 Mar,2018 16:03

Panen Raya dan Mairiak Padi di Ngarai Sianok Berpotensi Sebagai Daya Tarik Wisata Baru

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias didampingi sejumlah Kepala SKPD bersama Babinsa, Babin Kamtibmas Kel.Kayu Kubu, Camat dan Lurah se-Kecamatan Guguk Panjang, Niniak Mamak dan Bundo Kanduang serta sejumlah warga Ngarai, mengikuti Panen Raya dan Mairiak Padi pada areal Kelompok Usaha Tani Ngarai Saiyo, RT 07 Ngarai Kelurahan Kayu Kubu Kec.Guguk Panjang, Selasa (20/3).

Ramlan Nurmatias dalam sambutannya menyampaikan dimana Bukittinggi walau tidak merupakan daerah pertanian tetapi dibeberapa titik lokasi pertanian masih bisa dipertahankan seperti halnya di RT 07 Ngarai Kelurahan Kayu Kubu.

“Bukittinggi walau bukan daerah pertanian, tetapi pada beberapa titik masih dipertahankan menjadi lokasi pertanian seperti halnya kawasan Ngarai ini, dan ini harus dipertahankan. Kita harapkan kedepan sawah yang ada agar ditanam dengan bibit dan sistim yang sama sehingga panennya juga pada waktu yang bersamaan. Hal ini juga akan menjadi daya tarik tersendiri seperti halnya panen raya yag dilakukan hari ini yang juga dihadiri oleh wisatawan mancanegara”, ujarnya.

Kemudian Ramlan juga menyampaikan keinginannya untuk menjadikan kawasan Ngarai sebagai daya tarik baru bagi wisatawan dengan mewujudkan Kampuang Minang Saisuak. Nantinya akan dilakukan pendataan terhadap rumah – rumah warga dan akan diberi atap bergonjong, kemudian melakukan pertemuan – pertemuan dengan pemilik sawah agar tetap mempertahankan sawah yang ada dan dapat dijadikan obek wisata dimana para wisatawan dapat mencoba langsung bagaimana proses bercocok tanam, mairiak padi hingga makan bersama sehabis panen.

Pada Kampung Minang yang direncanakan juga akan ada kincir air, surau, tempat makan bajamba dan ibuk – ibuk ke pasar memakai pakaian layaknya zaman tempo dulu, dan para Bapak – bapak ke mesjid tidak menggunakan celana panjang tetapi dengan menggunakan kain sarung. Hal ini disamping sebagai daya tarik wisata baru untuk kota Bukittinggi juga merupakan suatu upaya pelestarian seni budaya dan tradisi Minang disamping melestarikan alam dan lingkungan, ujarnya.

Sementara itu ketua LPM Kel. Kayu Kubu Eril Anwar yang mewakili Gapoktan mengatakan, luas lahan pertanian yang dipanen berjumlah 3,09 hektar yang dikelola oleh 17 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani Ngarai Saiyo.

“dikawasan Ngarai ini selalu dilaksanakan panen bersama yang minimal dua kali dalam setahun, saat ini juga tersedia lahan kering seluas 3 hektar dan berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian pariwisata terpadu. Sejak dilakukan pengecoran jalan setapak, jalan usaha tani ini menjadi viral di medsos karena banyak dijadikan objek foto oleh para pengunjung atau wsatawan yang datang ke Ngarai dan hal ini akan menjadi titik awal mewujudkan Kampuang Minang Saisuak”, ujarnya.

Usai melakukan pemotongan padi Walikota Ramlan bersama Kadis.Pertanian Melwizardi dan Camat Guguk Panjang Rispayanto beserta sejumlah turis dari Belanda melakukan prosesi Mairiak Padi yang setelah itu dilanjutkan dengan makan bersama. (Ylm)