B U K I T T I N G G I
detail news

10 Jan,2018 16:01

Ketua Dekranasda Kunjungi Dua Koperasi

Guna pengembangan Koperasi dan UMKM di Kota Bukittinggi, Ketua Dekranasda Bukittinggi melakukan kunjungan ke Koperasi Simpan Pinjam Lumbuang Pusako di Sulaman Ambun Suri dan Kopinkra Pusako Minang di Banto Trade Center. Kunjungan Ketua Dekranasda itu didampingi Sekretaris Dekranasda Tati Yasmarni dan Kabid Koperasi dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Bukittinggi Yetti Murni, Selasa (09/01).

Ketua Dekranasda Kota Bukittinggi Yessi Ramlan mengatakan Dekranasda sangat memberikan perhatian kepada koperasi-koperasi yang mewadahi UMKM. Untuk hari ini sengaja mengunjungi dua Koperasi yang bergerak di bidang usaha bordiran dan sulaman yaitu Koperasi Simpan Pinjam Lumbuang Pusako di Sulaman Ambun Suri dan Kopinkra Pusako Minang di Banto Trade Center. Tujuan kunjungan menurut Yessi untuk melihat secara langsung kegiatan di Koperasi, melihat jika ada kendala dan menghimpun usul maupun masalah yang dihadapi. Sebagai wujud Dekranasda merangkul semua pengrajin yang ada di Bukittinggi.

Menurut Ketua Koperasi Lumbung Pusako Anismar Asri, Koperasi Lumbuang Pusako berdiri tahun 1985.   Awalnya inisiatif berdiri sendiri dari Pengusaha bordir dan sulaman di Pasar Atas. Tahun 1987 berbadan hukum. Sampai saat ini aku Anismar Asri, tidak pernah bermasalah dan tidak ada kredit macet. Walaupun cukup banyak menerima bantuan kredit tapi semua nya sudah lunas. Jadi saat ini sudah modal sendiri. Dalam perjalanannya Koperasi Lumbuang Pusako cukup banyak mendapat penghargaan. Anggota nya khusus pengusaha bordir dan sulaman se Kota Bukittinggi. Tunggakan minim, anggota benar benar menyadari koperasi ini dari kita intuk kita. Meminjam mudah, bunga bersaing dengan bank, tanpa jaminan, hanya dengan sistem kepercayaan. Tahun 2017 lalu, kantor yang dibeli sendiri di Pasar atas terbakar. 47 anggota Koperasi yang terkena kebakaran. Kerugian mencapai 2,2 M. saat ini asset Koperasi sudah mencapai  6 M dengan 167 anggota yang aktif. Pengurus juga merupakan pengusaha dan perajin sulaman dan bordir, selain itu tidak boleh, khusus sulaman dan bordiran saja.

Sedangkan Koperasi Industri Kerajinan Rakyat Pusako Minang menurut Ketuanya Hj. Novita didirikan tahun 2011 dan berbadan hukum sejak tahun 2012. Tahun pertama merangkak berangsur-angsur. Awalnya diwajibkan anggota. Tahun 2013 pembenahan dan pindah kantor ke Banto Trade Center. Tahun 2013 dapat bantuan Pemko Bukittinggi 20 juta dan 100 juta dari pusat. Kopinkra fokus kepada kerajinan dengan 80 orang yang aktif dibidang kerajinan sulaman dan bordiran. Saat ini modal Kopinkra telah mencapai Rp. 148 juta modal sekarang, sedangkan dana perputaran mencapai 189 juta. Saat ini sudah dana sendiri dan tidak melibatkan pihak ketiga. Anggota Kopinkra kampung sulam, Bordir, kerancang. (fika)