B U K I T T I N G G I
detail news

18 Dec,2017 15:12

Berlangsung tiga hari, Pekan Olahraga Anak Berkebutuhan Khusus Ditutup

Hampir 100 an Anak Berkebutuhan Khusus mengikuti Pekan Olah Raga Anak Berkebutuhan Khusus se Bukittinggi, di beberapa tempat di Bukittinggi. Pekan Olahraga telah dimulai sejak Sabtu (16/12) dan ditutup Senin (18/12) di GOR Bermawi. Beberapa kegiatan Pekan Olah Raga itu seperti  Lomba Atletik dan Bocce di Lapangan Atas Ngarai (16/12), Badminton (17/12) di Sport Hall, Tenis Meja (17/12) di Sport Hall, Lomba Hantaran (18/12) di GOR Bermawi dan Penampilan Kreatifitas Anak Kebutuhan Khusus se Bukittinggi (18/12) di GOR Bermawi.

Dedi Fatria Ketua Pelaksana melaporkan acara ini dipersiapkan hanya dalam waktu lima belas hari. Kegiatan ini cukup memberikan warna baru bagi kami pengelola anak berkebutuhan khusus di Bukittinggi. Pekan Olah Raga itu diikuti siswa dari SLB Khusus Autis Al Ikhlas, SLB Al Azhar, SLB Autisma YPPA, SLB Permata Bunda, SLB Karakter Mandiri, SLB Restu Ibu, SLB Negeri I Bukittinggi.

Dedi Fatria mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Olahraga yang telah menfasilitasi kegiatan secara penuh. Inilah kali pertama pekan olahraga anak berkebutuhan khusus yang langsung difasilitasi kementrian olahraga memakai dana APBN. Namun Dedi Fatria juga berterima kasih kepada Pemko Bukittinggi yang telah menyediakan tempat untuk telaksananya acara. Dedi pun berharap bantuan itu dapat terus berlanjut.

Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Propinsi Sumbar Irman memberikan penghargaan yang tinggi atas terlaksananya Pekan Olah Raga Anak Berkebutuhan Khusus di Bukittinggi. “Atlet kita dalam even berkebutuhan khusus sudah berprestasi tidak saja propinsi, nasional maupun sufah berjaya di luar negeri. Kita pernah meraih emas di cabang tenis meja dan batminton tingkat nasional. Ini berkat pembinaan dari guru dan pihak yang peduli olahraga”. Irman menyadari atlet disabilitas memiliki hambatan. Namun dibalik hambatan itu punya prestasi luar biasa jika dibina dan berkelanjutan. Semoga apa yang dilakukan hari ini berbuah manis untuk tingkat propinsi maupun nasional dan internasional.

Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi Yuen Karnova dalam kesempatan itu mengatakan tidak ada manusia yang cacat. Yang ada hanya keharusan memperlakukan mereka secara khusus. Allah Maha Pencipta, tidak pernah menciptakan produk gagal. Semuanya Maha Karya Sang Pencipta. “Apa yang harus kita lakukan adalah memberikan kesempatan dan memberikan ruang. Tidak ada yang tidak bisa. Allah pasti menciptakan sesuatu dengan guna masing masing”.

Yuen melihat bukan anak kita yang bermasalah, tapi kita lah yang melihat mereka secara berbeda. Sehingga perlu memberikan perhatian khusus bagi mereka. Perlu kita berikan ruang yang lebih besar bagi mereka agar lebih berkembang dan berhasil. Tidak ada alasan bagi kita tidak memberikan mereka kesempatan. Oleh karena itu Yuen berharap kita memahami kondisi mereka dan berdamai dengan kondisi itu. Beri mereka kesempatan sehingga mereka bisa lebih berkembang lagi. Karena itu beri jalan kepada mereka agar mereka dapat lebih berprestasi.

DR. Ismun Dwikaryati Kabid Disabilitas Kementrian Olah Raga Indonesia mengatakan kebutuhan khusus sudah disandingkan dengan disabilitas. Intinya sebenarnya sama. “Kami bangga masih banyak teman teman di Propinsi dan Kota yang peduli dengan disabilitas. Semoga stimulan yang kami berikan dapat menjadi rangsangan untuk menganggarkan kegiatan berkebutuhan khusus dan disabilitas”.

Ismun melanjutkan, bibit disabilitas memang harusnya dirangsang kabupaten kota propinsi lalu maju tingkat nasional. Kementrian memang menfasilitasi. Teman teman disabilitas harus bisa disetarakan dengan yang non disabilitas. Termasuk dalam pembagian reward atlet disabilitas dengan non disabilitas disamakan. Ismun pun memberikan support yang tinggi kepada guru dan orang tua yang sabar, karena tanpa kesabaran anak berkebutuhan khusus tidak akan muncul kepermukaan. Ismun berharap kedepan  semua pihak maju bergandengan tangan untuk memajukan kebutuhan atlet disabilitas. (fika)