B U K I T T I N G G I
detail news

17 Nov,2017 15:11

Keharmonisan Warga Bukittinggi Dipelajari FKUB Cimahi

Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Cimahi melakukan Kunjungan Kerja ke Kota Bukittinggi. Rombongan berjumlah 26 orang itu diterima Asisten II Setdako Bukittinggi beserta SKPD terkait pada Jumat (17/11) di Hall Balaikota Bukittinggi.

Pimpinan Rombongan Kajari Kota Cimahi, Harjo, mengatakan rombongan terdiri dari unsur Kajari, Kemenag Kota Cimahi, Ketua FKUB, Dewan Pembina MUI, NU, persis, perwakilan Islam, Hindu, Kristen, Katolik sebagai anggota FKUB dan unsur Kesbang. Harjo mengatakan kunjungan kerja FKUB Cimahi berkaitan dengan berjalannya FKUB di Bukittinggi. Antara Bukitinggi dengan Cimahi ada kesamaan. Kesamaan cuaca dan keberagaman di Cimahi. Kota Cimahi telah mendapat informasi keharmonisan antar agama yang ada di Bukittinggi. Karena itu Cimahi ingin melihat langsung bagaimana pelaksanaannya di lapangan.

Asisten 2 Ismail dalam sambutannya mengatakan luas wilayah 25 km² yang bisa dibangun hanya 19 km² selebihnya adalah ngarai. Ismail mengakui, Bukittinggi cukup beragam. Karena itu koordinasi sangat penting di Bukittinggi. Setiap isu yang rentan segera ditindak lanjuti. Sehingga tidak membesar dan mengganggu aktivitas kota.

Ketua FKUB Bukittinggi Buya H. Salman mengatakan, jumlah anggota FKUB Bukittinggi 17 orang. Sumbar  memiliki falsafah, adat basandi syarak syarak basandi kitabullah. Ada pula falsafah tali tigo sapilin. Tidak bisa dipisah antara pemuka agama dan tokoh masyarakat. Hal itu juga masih sangat erat di Bukittinggi.  Dialog selalu dilakukan secara dua arah, tidak selalu formal tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda juga dijangkau sebagai alat pemersatu masyarakat seperti lewat turnamen futsal.

Setiap ada persoalan dilakukan dialog sehingga jikapun ada gesekan dapat diatasi dengan musyawarah dan mufakat. Sehingga mendapat penghargaan FKUB tergiat tingkat propinsi Sumbar tahun 2017 ini.

Kemenag kota Bukittinggi Abrar Munanda mengatakan, sering diadakan dialog seperti dialog lintas agama. Kemenag mengalokasikan dana 40 juta untuk operasional FKUB. Kedepan kita merencanakan kegiatan kemah pemuda FKUB. Abrar mengakui pertemuan FKUB cukup unik. Tidak harus di Gedung, tapi sambil minum kopi di warung kopi bisa dipakai untuk tempat dialog menyelesaikan masalah. Secara kelembagaan Kemenag juga mensosialisasikan keberadaan FKUB ke berbagai elemen. Sosialisasi anti radikalisme.

Kejaksaan Negeri Kota Bukittnggi Zulhadi Savitri Noor mengatakan di Bukittinggi adat masih kuat mengakar kepada masyarakat. Untuk mengantisipasi terjadinya hal negative, Kajari menyediakan akses pelaporan adanya informasi calon calon masalah. Informasi adanya oknum yang menyusup dengan niat menciptakan masalah akan diusut cepat sehingga tidak membesar dan menjadi masalah. (fika)