B U K I T T I N G G I
detail news

27 Oct,2017 15:10

Kalimantan Selatan Pelajari Pengendalian Inflasi Bukittinggi

Rombongan Tim Pengendali Inflasi Daerah se Kalimantan Selatan, mengunjungi kota Bukittinggi, Kamis (26/10). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka melihat langsung upaya pemko Bukittinggi dalam mengendalikan inflasi. Rombongan disambut Wakil Walikota dan Asisten II serta SKPD terkait lainnya.

Sekda prov Kalsel, diwakili Kepala Biro Bagian Ekonomi provinsi Kalimantan Selatan, Zulkifli mengungkapkan, Bukittinggi saat ini cukup disorot di Indonesia sebagai salah satu kota yang berhasil mengendalikan inflasi dalam satu tahun terakhir. Beberapa program patut diapresiasi, khususnya kerjasama yang apik antara pemda dengan masyarakatnya.

"Kami dari Kalsel, tertarik untuk mengetahui upaya pemko dalam mengendalikan inflasi. Padahal sebelumnya Bukittinggi menjadi daerah dengan inflasi cukup tinggi. Namun satu tahun terakhir, inflasi turun secara drastis. Ini yang akan kita pelajari serta lihat langsung ke lapangan," jelasnya yang diamini Deputi Kepala Perwakilan BI provinsi Kalimantan Selatan, M. Irwan.

Wakil Walikota, Irwandi menjelaskan untuk mengendalikan stabilitas harga pangan, pemko memaksimlakan fungsi TPID. Beberapa upaya menekan inflasi juga dilakukan pembinaan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Hal ini direalisasikan dengan cara optimalisasi lahan pekarangan dengan tanaman sayuran, pembinaan PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat) dan toko tani, gerakan tanam cabe serta pemantauan rutin harga pangan.

"Upaya yang dilakukan pemko dan TPID tersebut, cukup berhasil dengan relatif stabilnya inflasi di Bukittinggi. Terbukti, pada September 2017, inflasi bulanan di Bukittinggi hanya sebesar 0,31% dan inflasi tahunan sebesar 1,13 %," jelasnya.

Diakui Wawako, tantangan terbesar adalah komuditas bawang merah, cabai dan jengkol yang menjadi penyumbang inflasi. Untuk mengantisipasi itu, pemko menganjurkan masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk menanam tanaman produktif.

Tidak hanya mendengar ekspos, rombongan pemerintah Kalimantan Selatan juga langsung mengunjungi KRPL di Bukittinggi. Salah satunya ke rumah bibit KRPL mutiara indah di kelurahan ATTS kecamatan Guguk Panjang.

Dalam kunjungan ke lapangan itu, Assiten II didampingi Lurah ATTS, Endi Syamsir menjelaskan, telah dibentuknya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang difasilitasi oleh Kantor Ketahanan Pangan Bukittinggi dan pembinaan dari Dinas Pertanian. Hingga kini,  KWT telah memiliki 17 anggota aktif.

"KWT dibina untuk memanfaatkan lahan perkarangan untuk pembibitan sayur mayur dan memanfaatkan lahan pekarangan. Sehingga untuk kebutuhan dapur, warga dapat memanfaatkan hasil tanaman mereka yang ada di perkarangan rumah, tanpa harus membeli di pasar," ujarnya.

Lurah ATTS, Endi Syamsir melanjutkan, selain KWT juga semakin diaktifkan dasawisma dan bank sampah. Sehingga tiga kegiatan kemasyarakatan tersebut berjalan beriringan untuk dapat meningkatkan kreatifitas, khususnya para ibu rumah tangga. Upaya itu dirasa mempengaruhi pengendalian inflasi di kota Bukittinggi.

Dari ekspos dan kunjungan ke lapangan itu, rombongan Kalsel mengaku puas serta mengapresiasi upaya yang telah dilakukan. Sejumlah program itu, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan juga di seluruh daerah Kalimantan Selatan. (fika)