B U K I T T I N G G I
detail news

26 Oct,2017 16:10

Peringati Sumpah Pemuda, FKP RRI Gelar Lomba Teatrikal

Forum Komunikasi Pemerhati (FKP) LPP RRI Bukitinggi menggelar Lomba Teatrikal Lagu Perjuangan antar pelajar SLTP dan SLTA ke 3 tingkat Sumatera Barat bagian Utara tahun 2017. Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Dengan Tema peran pemuda/ pelajar dalam merajut toleransi kebersamaan dan persatuan dengan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an demi Kesatuan NKRI di Auditorium LPP RRI Bukitinggi, Kamis (26/10).

Puji Suciani Ketua Panitia melaporkan tujuan lomba untuk meningkatkan rasa Nasionalisme dari pelajar.  Kontribusi 100 ribu per group. Lomba satu hari ini berlangsung dengan beberapa sponsor. Termasuk seluruh sarana dan prasarana dibantu penuh RRI.

Kepala KPP RRI diwakili Kasi Pemberitaan Drs. Asra Yoza mengatakan panitia telah berjibaku mempersiapkan lomba untuk tahun ketiga. “Kita adalah penikmat kemerdekaan, tidak ada dari kita yang hadir saat ini yang langsung merasakan perjuangan kemerdekaan. Kegiatan ini merupakan ekspresi bagaimana sulitnya kemerdekaan yang dicapai oleh pendiri dan pejuang bangsa. Sehingga kita sadar kemerdekaan yang telah diraih harus diisi dengan sebaik-baiknya. Semoga kegiatan ini menjadi jalan mentransfer ilmu dan membina wawasan kebangsaan bagi generasi muda kita.”

Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini berkaitan dengan Sumpah Pemuda tercermin dari penampilan peserta. Sebagai anak bangsa kita bersyukur apa yang telah kita raih saat ini. Tentu nilai perjuangan itu perlu kita pertahankan dan tingkatkan.

Irwandi melihat even kali ini akan membangkitkan dan memelihara rasa kebangsaan bagi generasi muda. Banyak ancaman bagi kesatuan bangsa yang terjadi saat ini. Melalui pesan teatrikal diharapkan generasi muda dapat lebih menghargai perjuangan bangsa. Bagaimana menegakkan bangsa dan mempertahankan kemerdekaan kita. “Kepada pendamping guru dan kita orang tua, berikan perhatian yang sesuai porsi kebutuhan perkembangan anak anak kita. Perlu kita jaga dan kawal perkembangan seni anak kita. Sehingga perkembangan ke arah negatif dapat dihindari. Bukittinggi adalah kota Pendidikan kesehatan perdagangan dan jasa yang berlandaskan agama, adat dan budaya. Mari kita menjadi agen kemajuan kota sekaligus agen menolak hal negatif yang akan merusak ketentraman kota.” (fika)