B U K I T T I N G G I
detail news

10 Sep,2017 15:09

Tanah Air Bukittinggi Turut Membangun Monumen Tanah Air Nusantara di Puncak Gunung Tidar

Puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 34 tahun 2017 yang bertemakan “Olahraga Menyatukan Kita”  dipusatkan di Stadion Moch Soebroto Kota Magelang, Jawa Tengah.  Salah satu agenda yang menarik adalah pembangunan Monumen Tanah Air Nusantara yang diawali dengan prosesi pencampuran tanah dan air dari seluruh Indonesia yang digelar di alun – alun Kota Magelang.

Pencampuran Tanah dan Air yang berasal dari 90 Kabupaten/Kota di Indonesia itu dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi bersama Walikota Magelang Sigit Widyonandito dan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta beserta 90 Bupati / Walikota di Indonesia.

Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi yang mengikuti prosesi tersebut mengatakan, Tanah dan Air dari seluruh Indonesia yang sudah dicampur tersebut kemudian dibawa untuk membangun Monumen Tanah Air Persatuan di Puncak Gunung Tidar, ujarnya.

“Kita turut bangga karena Tanah dan Air dari Bukittinggi juga ikut bersatu dengan Tanah dan Air dari 90 Kabupaten / Kota pada 34 Propinsi di Indonesia untuk membangun Monumen Tanah Air Nusantara di puncak Gunung Tidar sebagai simbol kebersamaan pada peringatan Hari Olahraga Nasional tingkat nasional di Kota Magelang, Jawa Tengah, 9 September 2017, “ tutur Wakil Walikota Irwandi.

Tanah dan air tersebut diambil dengan tata ritual dari masing-masing etape Gowes Touring Pesona Nusantara (GTPN). Tanah dan air lalu diarak melewati rure GTPN pada setiap etape kabupaten/kota  yang dimuai sejak tanggal 13 Mei dan berakhir pada 9 September bersamaan denga puncak Hari Olahraga Nasional di Magelang dengan menempuh jarak lebih dari 5.000 kilometer.

Irwandi menambahkan GTPN di Bukittinggi tepatnya berlangsung pada Minggu 9 Juli 2017 yang lalu. “Dipilihnya Bukittinggi sebagai salah satu etape GTPN oleh Kemenpora disamping karena posisinya yang strategis terletak pada segitiga perlintasan menuju ke utara dan selatan Sumatera juga karena Bukittinggi juga berperan sebagai kota perjuangan pada masa  mempertahankan kemerdekaan Indonesia, ketika pada tanggal 19 Desember 1948 kota ini ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI),” jelas Irwandi

Banyak kegiatan pendukung dalam rangkaian puncak Haornas 2017 disamping Peluncuran Monumen Tanah Air, juga ada Pekan Gebyar Nusantara, Seri Nasional Liga Sepak Bola Berjenjang dan Gowes Nusantara. Pada peringatan puncak Haornas tersebut Menpora mengajak seluruh masyrakat baik di Kota Magelang dan seluruh Indonesia untuk gemar berolahraga. Olahraga sambungnya, bukan hanya menjadi kewajiban seorang atlet, namun masyarakat juga wajib untuk berolahraga,” tutur Irwandi. (ylm)