B U K I T T I N G G I
detail news

08 Aug,2017 13:08

Wakil Walikota Irwandi Buka Lomba Baca Puisi Perjuangan

Sebagai salah satu upaya meningkatkan rasa cinta tanah air dan kebangsaan serta memperingati HUT RI ke-72 tahun 2017, Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Lomba Baca Pusi Perjuangan denga tema “Puisi Meningkatkan Rasa Cita Tanah Air dan Bangsa” bagi siswa Sekolah Dasar se-Kota Bukittinggi yang bertempat di Auditorium LPP  RRI Bukittinggi, Selasa (8/8).

Lomba yang dibuka oleh Wakil Walikota Bukittinggi H.Irwandi tersebut diikuti oleh 62 orang peserta dengan memperebutkan hadiah berupa Trophy, Piagam dan Uang Tunai.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yernida Agus selaku ketua pelaksana mengatakan Lomba yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan membangkitkan  semangat nasionalisme kepada siswa ini, kepada masing – masing peserta yang merupakan utusan dari sekolah masing – masing diwajibkan membawakan sebuah puisi Wajib dan salah satu puisi Pilihan yang telah ditentukan oleh panitia.

“Setiap peserta diharuskan membawakan Puisi Wajib yang berjudul Aku karya Chairil Anwar dan salah satu Puisi Pilihan diantaranya Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini (Taufik Ismail), Diponegoro (Chairil Anwar), Sebuah Jaket Berlumuran Darah (Taufuk Ismail) dan sebagai dewan juri yang akan menilai nantinya adalah M.Ihsan Gautama dari Padang, M.Subhan dari Padang Panjang dan Linda Zubir dari Bukittinggi, “ ujar Yernida.

Sementara itu Wakil Walikota Irwandi menyampaikan rasa bangganya kepada peserta dan guru – guru pembimbing yang telah membangun fighting spirit semangat melalui puisi kepada anak – anak didik, dengan puisi dapat dapat membangun toleransi sosial dan kepedulian.

“Banyak nilai yang ada di lomba puisi, puisi tidak hanya sebagai cerminan ekspresi menyangkut misi perjuangan dan misi seni maupun misi sosial, tetapi puisi juga  menjadi ajang koreksi. Dengan berpuisi juga akan membangun toleransi sosi dan kepedulian. Sehingga dapat menciptakan generasi muda yang memiliki kepekaan sosial,” uarnya.

Ditambahkan Irwandi bahwa, banyak anak – anak kita sekarang yang toleransi sosialnya tidak terbangun, kehidupan mereka cendrung individualis yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan teknologi dan pola asuh tentunya, untuk itu diharapkan kepada para ibu – ibu pendamping agar kiranya untuk menjadikan anak – anak kita sebagai makluk social dengan  lebih membangun toleransi dan kepekaan social serta membangn kepedulian mereka, ujarnya.

Selanjutnya, Irwandi berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala tidak hanya karena ada momen khusus, namun dapat dilaksanaan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi pelajar khususnya dibidang sastra, ungapnya. (ylm)