B U K I T T I N G G I
detail news

24 May,2017 11:05

KUBE SINAR REZEKI DINILAI

Kelompok Usaha Bersama (Kube) Sinar Rezeki beserta Tim Pendamping Kube Kelurahan Campago Guguak Bulek Kecamatan MKS di nilai tim Propinsi dalam ajang lomba Kube dan pendamping Kube berprestasi tingkat provinsi Sumatera Barat pada Senin (22/05) di sekretariat Kube Sinar Rezeki.

Mewakili Walikota Bukittinggi, Asisten 2 Ismail mengatakan tahun 2014 20 Kube mendapat batuan dari Kemensos, yaitu 10 Kube di KEcamatan MKS dan 10 Kube di Kecamatan ABTB. 2 tahun yang lalu salah satu Kube di Kecamatan ABTB telah menjadi terbaik Nasional. Ismail berharap tahun ini Kube Sinar Rezeki juga dapat menjadi teladan nasional.

Ismail melanjutkan bantuan yang telah diterima Kube masing-masing sebesar 20 juta. Pemko sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian dari Propinsi dan Kementerian. Itulah yang sedang dikembangkan saat ini. Namun tetap perlu kebersamaan dalam mengembangkannya. Kalau tidak kita-kita juga yang membeli hasil usaha kube kita maka siapa lagi. Dibutuhkan juga ketangguhan pendampingnya. Pendamping diharapkan mampu membawa perubahan bagi anggota dan mampu menjalin kerjasama.

Menurut Ismail, Kube sinar rezeki dinilai telah bagus administrasi nya. Mempunyai inovasi dan prospek usaha yang cerah. Termasuk juga telah memiliki koperasi. Kube sinar rezeki berjenis usaha konveksi. Kota Bukittinggi lewat Kube Sinar Rezeki sudah siap untuk mewakili sumbar ke tingkat nasional. Pemko berharap wakil Bukittinggi ini dapat berbicara ditingkat nasional dan membawa nama baik Bukittinggi. Terakahir lanjut Ismlai, Penilaian bukan akhir namun jalan untuk mengembangkan diri kedepan.

Heni Yunida Ketua Tim Penilai dari Propinsi mengatakan program penaggulangan kemiskinan dilaksanakan secara terpadu dan terarah salah satunya lewat Kube. Kube adalah wujud Kesetiakawanan sosial dalam usaha bersama. Untuk memberikan reward dilaksanakan penilaian kepada Kube dan Pendamping nya. Menurut Heni, Kube berhasil karena ada kerjasama antara pengurus dengan pendamping dan dengan Pemko Bukittinggi. Dari 19 KAb/ Kota di Sumbar terpilih lima daerah terbaik. Salah satunya Kube sinar rezeki dengan posisi masih yang teratas. Bisa saja berubah sangat tergantung dari kunjungan lapangan hari ini. Setelah dinilai diharapkan ada keberlanjutan dan pertumbuhan serta pengembangan dan nantinya menjadi Kube mandiri dan bisa menjadi pilot proyek.

Penilaian pertama lanjut Heni telah dilakukan 15-17 Mei lalu di hotel Aliga penilaian ekspose dan wawancara. Hari ini kunjungan lapangan. Heni mengharapkan apa yang diekspose memang terbukti dilapangan. Heni pun berharap di 2017 Sumbar dapat berprestasi Nasional lewat Kube sinar rezeki.  Berkaitan dengan tim penilai, selain ia sebagai Ketua Tim yang juga Kabid Penanganan fakir miskin masih ada Ir. Desrianti dari dinas perternakanan, Yudi dharmaputra dari perindag dan perindustrian, Jon Nova Kasi penahanan fakir miskin pedesaan dan Dra. rosmasiti Kasi fakir miskin perkotaan.

Sementara Mailinda pendamping Kube Sinar Rezeki dalam eksposenya mengatakan ia merupakan pendamping kecamatan MKS dan mendampingi 10 kube. Salah satunya Kube Sinar Rezeki. Kube Sinar Rezeki berdiri 2014 dengan anggota awal 10 orang dg bantuan dana 20 juta. Awalnya digunakan untuk usaha membuat anak jilbab. Pendamping Kube aku Mailinda mempunyai beberapa fungsi. Fungsi fungsional bagaimana pembelian bahan, dimana bagaimana penjualan. Kerjasama dan koordinasi bukan hanya membina tapi juga mencarikan kerjasama dengan pihak lain agar Kube mampu berkembang. Salah satunya dengan mendorong Kube untuk membuka link dengan pihak lain. Dari apa yang telah dilakukannya, Mailinda mengungkapkan yang pertama dilakukan adalah mendampingi dan mendorong belajar aksara bagi anggota. Lalu setelah mendapatkan bantuan lima buah mesin jahit dari Perindagkop. Kerjasama telah dijalin dengan Dekranasda kerjasama lewat pelatihan mendesain dan pemasaran. Termasuk juga merangkul pemuka masyarakat. Cukup banyak bantuan yang didapai, seperti salah satu LPM adalah mantan anggota Kadin yang juga menularkan ilmu nya. Juga telah terjalin usaha dengan Kube Maju Bersama untuk ikut meletakkan barang dan membuat mou untuk menjual hasil produk.

Selain untuk menjalankan usaha kube, sisa dana bantuan kementrian dipergunakan untuk dana prakoperasi bagi anggota. Walaupun demikian Mailinda mengaku masih belum puas dengan apa yang telah dilakukan. Dengan bantuan 30 juta dari kementrian direncanakan melebarkan usaha selain membuat bedcover juga melangkah kepada pembuatan set penganten dengan harga dibawah pengusaha yang lain. Dari tahun 2014 dari dana 20 juta yang dikucurkan telah berkembang menjadi 60 juta rupiah. Berikutnya akan dilakukan promosi online lewat media sosial dan membuat blog khusus Kube sinar rezeki. (fika)