B U K I T T I N G G I
detail news

15 Mar,2017 18:03

WALIKOTA KUKUHKAN PENGURUS HIMPUNAN DA’I DAN MUBALLIGH PERIODE 2016-2021

Walikota, H.Ramlan Nurmatias, SH.,  mengukuhkan Pengurus Himpunan Da'i dan Mubaligh Kota Bukittinggi periode 2016-2021, Selasa (14/03) di Auditorium PPBH. Susunan pengurus yang dikukuhkan yaitu, Ketua Yasril Ramadian Tk. Majo Kayo, Sekretaris Indra Efendi, Bendahara H. Jufrizal khatib Batuah, Wakil Ketua I Zulfikar, Wakil Ketua II H. Syamsul Bahri serta bidang-bidang.

Wako Ramlan  mengatakan Himpunan Dai adalah mitra pemerintah di bidang keagamaan. Pembangunan di bidang keagamaan sudah dituangkan dalam RPJMD. Untuk itu diharapkan hal tersebut dapat menjadi pedoman dalam menata urusan ummat ke depannya.

Ia berharap Himpunan Dai dan Mubaligh dapat berpartisipasi aktif dalam mengarahkan generasi muda menjadi generasi yg lekat dengan ajaran agama.Dan mengatasi masalah perilaku menyimpang seperti LGBT, tempat karaoke dan lainnya. Dengan bermitra kerja para dai, Ramlan berharap pencegahan hal negatif dapat terwujud. Polanya akan diserahkan pada para dai bagaimana agar dakwah yang disampaikan dapat diterima masyarakat.

Mewakili Ketua yang lama H. Syamsul Bahri mengatakan Himpunan Da'i dan Mubaligh merupakan wadah berhimpunnya para da'i dan Mubaligh yang lahir 25 Juli 2000. Pada awal melaksanakan tugas telah berupaya meningkatkan program dakwah ditengah masyarakat. Kinerjanya antara lain meningkatkan kesejahteraan dai seperti Da'i mendapatkan Askes dan bantuan dalam melaksanakan kegiatan. Sejauh ini selain dakwah di masjid da'i juga berdakwah di tower Jam Gadang bahkan LP Biaro. Menurut Syamsul Bahri terhimpun nya Da'i dan Mubaligh dalam organisasi memberikan efek peningkatan kesejahteraan para da'i. Syamsul Bahri berharap Semoga pengurus yang baru dapat meningkatkan eksistensi organisasi ke depan.

Sementara Ketua baru Yasril Ramadian tk Majo Kayo mengatakan memang banyak tantangan kedepan yang mesti kita hadapi sebagai pendakwah. Karena itu Yasril mengajak kepada rekan pendakwah yakinlah jika kita berdakwah sendiri sendiri maka hasilnya tidak akan nampak. Tapi mesti dilakukan secara organisasi dalam menegakkan Amar Makruf nahi mungkar ditengah kehidupan umat saat ini. Tatkala sinergi antara Pemda dan dai dapat disatukan maka dapat menjadi kekuatan dalam menjadikan masyarakat yang bermartabat dan beragama. Pemda sebagai pemegang kekuasaan. Jika terjadi kemungkaran di Bukittinggi maka secara moral menjadi tanggung jawab Pemda. Namun da'i memiliki kekuatan mengajak ummat menjauhkan Masyarakat dari kemungkaran. Yasril mengajak pendakwah untuk meningkatkan kompetensi dakwah kedepan, pelajari kembali kitab standar, hadist dan lebih mendalami Al Qur'an untuk menjawab pertanyaan jamaah. Peningkatan kompetensi dakwah mesti dilakukan demi kejayaan himpunan Da'i kedepan.

Kakan Kemenag Abrar Munanda mengatakan siap bersinergi membangun kebaikan umat. Bila ada hal yang mengganggu masyarakat seperti penurunan moral, sikap yang merusak kebhinekaan, maka secara bersama kita bahas bersama tentukan temanya untuk disampaikan kepada masy melalui khutbah jumat. Abrar yakin dakwah yang dilakukan secara terorganisir dampaknya diharapkan akan lebih terasa dibanding yang sendiri. (Fika)