B U K I T T I N G G I
detail news

09 Feb,2016 00:02

Pemko Akan Awasi Depot Isi Ulang Air Minum

Bukittinggi--Pemko melalui dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) akan melakukan pengawasan terhadap usaha-usaha pelayanan isi ulang air minum di Kota Bukittinggi. Selain pembinaan, kegiatan itu sekaligus untuk  melindungi konsumen dalam mengkomsumsi air yang layak minum dan memenuhi standar kesehatan.


Pengawasan, menurut Kadis Koperindag Muhamad Idris melalui Kepala Bidang Perindustrian, Ir. Teten  Azhari, kerjasama pihaknya dengan dinas Kesehatan Kota (DKK)) dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BP2TPM. Untuk saat ini menurut data yang dihimpun pihaknya melalui BP2TPM, tercatat sebanyak 91 depot isi-ulang air minum tersebar pada 24 kelurahan di Kota Bukittinggi. “Depot-depot itulah yang akan jadi sasaran kita melalui pengawasan itu nantinya,” sebut Azhari Selasa (9/2).

Kegiatan pengawasan itu baru dilaksanakan mulai tahun ini. Fokus pengawasannya antara lain rutinitas uji labor yang dilakukan pihak pengelola depot secara berkala melalui labor pemeriksaan kualitas air DKK. Dewasa ini, sebut Azhari, tidak tertutup kemungkinan pengelola depot yang hanya sekali saja memeriksa kualitas air. Padahal air baku ataupun air yang sudah diproses melalui peralatan depot tersebut mesti diperiksa. dengan pemeriksaan labor itu dapat diketahui kondisi airnya layak untuk dikomsumsi atau tidak.

Lalu, baik Diskoperindag maupun DKK dan BP2TPM nantinya melalui pengawasan itu dapat pula memberikan petunjuk dan pembinaan bagi pengelola depot. Dewasa ini pengelolaan depot air isi ulang tumbuh bak jamur di musim hujan. Masyarakat mengelola usaha secara bebas namun tentunya mesti tetap mengacu pada aturan dan ketentuan, termasuk dalam hal jaminan terhadap kualitas air minum. Di samping itu, harus pula memenuhi persyaratan lain, seperti izin dan teknis lainnya. Harus dipastikan air minum yang diolah melalui depot isi ulang itu benar-benar bebas dari bahan kimia dan unsur berbahaya lainnya.

Untuk 2016 ini, pihaknya menurut Azhari juga akan melakukan pemberian ulang nomor inventaris mesjin jahit yang dimanfaatkan oleh para perajin di Kota Bukittinggi. Mesin jahir yang merupakan bantuan Kemeneterian Perindustrian dan Perdagangan disalurkan 2010-2014 untuk Kota Bukittinggi tercatat sebanyak 295 unit dengan jenis antara lain mesin jahit hitam, juki dan obras. Semuanya berada pada perajin dan kelompok usaha bersama (KUB). Dulu, sudah ada diberi nomor tapi hanya pakai tinta (spidol). Belakangan ada di antara nomor inventaris itu yang sudah kabur. Karena itu untuk mengantisipasinya, ke depan akan diberi nomor yang lebih bagus menggunakan aluminium kemudian ditempel pada komponen penting dari mesin jahit itu nantinya. (hi)