B U K I T T I N G G I
detail news

31 Jan,2017 09:01

DISERAHKAN DI ISTANA WAPRES, BUKITTINGGI RAIH WTN

Dinilai berhasil dalam mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang tertib, Kota Bukittinggi kembali meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian Perhubungan. Penghargaan tersebut bakal diterima oleh Walikota Ramlan Nurmatias pada acara di Istana Wakil Presiden, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 31 Januari.

Penyerahan akan dilakukan langsung oleh bapak Wapres Jusuf Kalla,” kata Kadis Perhubungan, Ibentaro Samudra dalam keterangan Senin (30/1) yang didampingi Kabid Lalu Lintas, Adler. S.H Pemberitahuan penerimaan WTN 2016, disampaikan langsung Dirjen Perhubungan Darat melalui surat tertanggal 26 Januari 2017 yang ditujukan kepada 60 penerima penghargaan WTN 2016 meliputi 11 provinsi, 27 pemerintah kota dan 22 kabupaten. Dalam penerimaan WTN itu, Wako didampingi oleh Kapolres Bukittinggi AKBP Arly Jembar Jumhana  dan Kadishub Ibentaro Samudra. 

Keberhasilan meraih WTN, diakui Walikota Ramlan Nurmatias merupakan buah manis dari dukungan seluruh warga Bukittinggi yang telah mewujudkan tertib lalu lintas. Semua memegang peran, seperti sopir angkot, kusir bendi, penarik becak, AKDP, AKAP dan pengunjung yang telah berupaya  mewujudkan disiplin dalam berlalu lintas. Demikian pula kerja keras dari seluruh jajaran Polres Bukittinggi, Dishub dan SKPD  terkait lainnya dalam menyosialisasikan tertib lalu lintas dan angkutan, serta penindakan terhadap berbagai bentuk pelanggaran lalu lintas. Karena itu, Ramlanpun sangat apresiasi komiimen dan kerja keras semua pihak tersebut dan berharap ke depan dapat memotivasi peningkatan kesadaran masyarakat dalam disiplin berlalu lintas.

Faktor pendukung lainnya, adanya gedung parkir di Bukittinggi, di samping komitmen Pemko sediri dalam pengelolaan langsung parkir pada seluruh titik yang ada. Dulu parkir sering dikeluhkan karena tarifnya selangit, kini petugas memberikan pelayanan parkir dengan senyum, sapa dan pakai tanda retribusi dengan tarif sesuai ketentuan. Selain itu, para pengemudi angkutan kota juga dilengkapi tanda pengenal dalam beroperasi saban hari, di samping memakai seragam. Ramlanpun menyambut WTN tersebut penuh sukacita dan rasa syukur dengan harapan dapat terus menggenjot kesadaran masyarakat dalam menegakkan disiplin berlalu lintas.

“WTN ini bukanlah tujuan utama kita, melainkan bagaimana implementasinya di lapangan. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap lalu lintas makin tinggi. Angka kecelakaan berkurang. Pelanggaran lalu lintas jadi minim kasusnya. Masalah angkutan jalan makin tertib, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat berdampak terhadap aspek perekonomian dan peningkatan kesejahteraan. Selain itu, penilaian WTN itu sendiri, sasaran utama yang tak kalah penting adalah dalam pengelolaan administrasinya. Intinya manajemen lalu lintas dan angkutan secara keseluruhan. Bagaimana pengelolaan lalu lintas dan angkutan ditengah kondisi makin terbatasnya fasilitas, sementara jumlah kendaraan dan tuntutan pelayanan makin meningkat. (wnd)