B U K I T T I N G G I
detail news

09 Nov,2016 21:11

Pacu Kuda 25-26 Desember Meriahkan HJK ke-232

Bukittinggi--Pacu kuda wisata kembali mewarnai peringatan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-232. Permainan anak nagari tersebut direncanakan digelar 25-26 Desember mendatang, persis tiga hari sesudah puncak HJK 22 Desember 2016.

Guna menyukseskan pacu kuda di gelanggang Bukik Ambacang itu, telah terbentuk kepanitiaan melalui rapat di balaikota, Senin (7/11) yang diketuai oleh Yontrimansyah yang juga Wakil ketua DPRD Bukittinggi. Dalam menjalankan amanah ketua tersebut, Yontrimansyah didampingi Martius Bayu dan Aldi Asnur, masing-masing sebagai wakil ketua. Selain itu, pada pertemuan tersebut juga telah disepakati oleh ninik mamak Gadut, Agam dan Kurai V Jorong Bukittinggi untuk menyelenggarakan alek pacu kuda memeriahkan HJK 2016 Bukittinggi. Sebab, gelanggang Bukit Ambacang sebagiannya masuk wilayah Nagari Gadut Kecamatan Tilatang Kamang dan Nagari Kurai V Jorong Kota Bukittinggi.

Bahkan, baik ninik mamak kedua nagari maupun Pordasi dan Pemkab Agam serta Pemko Bukittinggi juga sudah sama-sama menyapakati untuk melakukan perbaikan berbagai fasilitas gelanggang Bukit Ambacang demi suksesnya pacu kuda tersebut. Perbaikan antara lain mencakup tribune, rumah bulat dan kandang kuda. “Dari pihak Pemkab Agam nantinya juga kita harapkan dapat memperbaiki komponen tertentu yang masuk wilayah Nagari Gadut,” tutur Walikota M. Ramlan Nurmatias, dalam keterangan seusai rapat tersebut.

Selain memeriahkan HJK, pacu kuda diharapkan jadi momentum untuk mengembalikan kejayaan Bukik Ambacang sebagai gelanggang pacu tertua di Ranah Minang. Tempo dulu, gelanggang yang terletak di Utara Bukittinggi itu cukup dikenal, sehingga mengundang atensi penggemar olahraga berkuda untuk ambil bagian pada berbagai iven. Setiap pacu senantiasa dibanjiri pengunjung. 

“Kejayaan itulah yang hendak kita gencarkan kembali,” tutur Ramlan. Pacu kuda seyogianya jadi permainan yang mengundang atensi masyarakat, termasuk generasi muda. Bukan hanya penggemar olahraga dan pencinta kuda, melainkan seluruh elemen masyarakat. Karena ke depan, olahraga berkuda juga bakal masuk salah satu cabang pada pekan olahraga nasional (PON). Artinya, iven yang digelar di Bukik Ambacang haruslah memberi nilai tambah untuk menyiapkan kuda-kuda andal Bukittinggi menghadapi berbagai kejuaraan lain skala nasional dan internasional. (wnd/kominfo)