B U K I T T I N G G I
detail news

11 Jul,2016 00:07

Taman Monumen Proklamator Terbuka untuk Umum

Para wisatawan dan pengunjung bakal menikmati nuansa baru berwisata di Bukittinggi sehubungan dibukanya Taman Monumen Proklamator Bung Hatta untuk umum. Taman terletak di samping Istana Bung Hatta (Tri Arga), terbuka bagi pengunjung untuk menikmati wisata sejarah dengan fokus monumen (patung) Proklamator Bung Hatta.


Taman yang berdiri persis di depan pertigaan DPRD dan Tugu Pahlawan Tak Dikenal telah resmi dibuka oleh Walikota Ramlan Nurmatias, Selasa (12/7). Sebelumnya, taman yang dinaungi beberapa pohon pelindung itu dibersihkan secara total. Pelataran (trotoar) di depannya dibersihkan. Demikian pula anak tangga dan pelataran monumen digosok dan disiram air sehingga menjadi bersih dan rapi. Bangunan tugu juga dibersihkan secara keseluruhan, sehingga visualisasi Bung Hatta itu terlihat berdiri anggun.


“Monumen ini kita buka untuk umum sebagai tempat wisata dengan nama Taman Istana Negara Bung Hatta,” kata Ramlan Nurmatias di sela-sela goro membersihkan taman yang diikuti kepala SKPD terkait. Taman dibuka untuk pengunjung pada hari libur mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB, sedangkan hari biasa hingga pukul 18.00 WIB. Tapi, kata Ramlan lagi, pengunjung harus mematuhi beberapa ketentuan, seperti tidak boleh memajang tikar dan dilarang membawa makanan. Pengunjung boleh sepuasnya mengabadikan kenangan dengan foto keluarga ataupun ber-selfi-ria dengan latarbelakang monumen.

Monumen Proklamator Bung Hatta dibangun oleh Pemko Bukittinggi awal 2002 dan diresmikan oleh Presiden R.I Megawati Sukarno Putri 21 Desember 2003. Peresmiannya persis sehari sebelum hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-219 di masa kepemimpinan Walikota H. Djufri. Monumen itu dibangun bersamaan revitalisasi obyek sejarah di Bukittinggi, termasuk Jam Gadang, Jenjang 40 dan Jenjang Gudang.

Ke depan, lanjut Ramlan, pihaknya akan melengkapi monumen tersebut dengan catatan sejarah singkat Bukittinggi, mulai dari tempo dulu, era perjuangan merebut kemerdekaan, perannya sebagai ibukota RI (PDRI) setelah Yogya diduduki Belanda, ibukota Provinsi Sumatera, Sumatera Tengah dan Sumbar. Sejarah itu sangat penting sebagai informasi bagi pengunjung tentang peran Bukittinggi di masa lalu, di samping tentunya juga sejarah tentang Proklamator Bung Hatta yang melalui masa kecil di Bukittinggi.

Selain bersih, taman itu kini juga telah dilengkapi penerangan (lampu), sehingga pengunjung bisa berwisata hingga pukul 21.00 WIB malam. Pengelolaanya di bawah koordinasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dibantu personel dari Satpol-PP yang mengawasi langsung aktivitas pengamanan di lokasi. Usai dibuka pada hari itu, pengunjung Bukittinggi langsung memanfaatkan taman tersebut sebagai tempat rekrerasi. (hi)