B U K I T T I N G G I
detail news

21 Apr,2016 00:04

Partai Hanura Cabang Bukittinggi Adaka Musycab II

Kamis (21/04) Pimpinan Cabang Partai Hanura mengadakan Musyawarah Cabang II Tahun 2016 di Hotel Dymens. Musyawarah Cabang itu dibuka Ketua DPD Partai Hanura Sumbar Drs. H. Marlis, MM dan dihadiri Wakil Walikota Bukittinggi H. Irwandi, SH. Musyda kali ini mengambil tema "Dengan kekuatan hati nurani kita gelorakan revolusi mental untuk kejayaan bangsa".

Sementara Wakil Walikota Bukittinggi H. Irwandi, SH dalam sambutannya mengatakan selaku pimpinan daerah sangat mengharapkan dukungan dari partai untuk membangun kota. Kondisi di Bukittinggi suasananya terbangun cukup harmonis. Hubungan antara pengurus dan antara partai berjalan baik. Ditandai dengan kondisi pasca pilkada semua Partai melakukan rekonsiliasi dan kompak memberikan dukungan kepada pasangan terpilih. Menurut Irwandi, Musyawarah Cabang adalah media tertinggi dalam menentukan arah Partai. Irwandi berharap Musycab Hanura dapat berjalan baik sehingga Hanura mampu meraih kepercayaan masyarakat. Terutama meningkatkan dukungan kepada Pemko. Mari kita berjuang bersama sama membangun kota kita.

Memang sebagaimana pemegang amanah kami dituntut melaksanakan visi dan misi lanjut Irwandi. Ia mengakui, pemerintah tidak akan mampu melaksanakan visi dan misi ini tanpa dukungan dari partai. Tanpa dukungan partai dan masyarakat semua tentu kerja keras kita tidak akan berhasil. Untuk Musycab kali ini Irwandi berharap terpilih ketua dan kepengurusan yang mampu membawa aspirasi anggota sekaligus mampu menjalin kemitraan yang solid dengan pemko Bukittinggi. Irwandi pun berjanji Pemko Bukittinggi siap memberikan dukungan terhadap progam kegiatan Hanura di Bukittinggi. Dengan itu ia berharap kondisi Bukittinggi semakin baik kedepan.

Ketua DPD Partai Hanura Sumatera Barat Drs. H. Marlis, MM mengatakan kondisi perpolitikan Kota Bukittinggi damai sebagaimana iklim Di Bukittinggi. Musycab sebenarnya tidak hanya mengandung arti normatif tapi juga ada tujuan politis. Musyab diatur dalam AD ART. Demokrasi di Indonesia sudah liberal dan tidak mencirikan Demokrasi lagi. Musyawarah sejauh ini lebih diutamakan politik uang. Itulah yang terjadi pada dua Partai kuat Golkar dan PPP. Tapi Hanura sebagai Partai kecil tidak ingin seperti itu. Untuk mencapai pemilihan legislatif Tahun 2019 kita tidak bisa lagi memakai cara seperti itu. Masyarakat tidak begitu percaya partai lagi. Terbukti pada hasil pemilihan Wako dan Wawako Bukittinggi terpilih dari calon independen. Ternyata pengaruh politik terhadap masyarakat rendah. Tetapi pengaruh personal lebih terasa dan lebih diterima masyarakat.

Menurut Marlis, Hanura harus menangkap peluang itu. Politik uang tidak bisa dipakai lagi. Hanura harus tegas. Melihat fenomena politik saat ini Hanura mencoba menghindari itu dengan membuat mekanisme baru. Tujuan Musycab menurut Marlis di luar normatif adalah memberikan opini kepada masyarakat bagaimana sebenarnya Hanura itu. Untuk itu Musycab itu harus dikemas sebaik mungkin dan menjadi perhatian masyarakat. Itulah komunikasi politik. Sehingga menjadi pembicaraan ditengah masyarakat. Marlis menilai di Bukittingi pelaksanaan Musycab lumayan bagus. Kemeriahan inilah yang dimaksud komunikasi politik. Setelah Musycab selesai, dimulailah tugas kita untuk membawa gerbong partai menuju 2019. Pemilu Legislatif Tahun 2019 menguji bagaimana eksistensi Hanura ditengah masyarakat. Itulah tantangan kepengurusan baru. Ukuran keberhasilan adalah bagaimana menambah kursi kita di DPRD Kota nantinya. Untuk itu Marlis memberikan jalan keluar, yaitu perbaiki kebijakan partai, perbaiki sekretariat, rubah Hanura Bukittingi sehingga mampu menjadi model dan contoh kepengurusan Hanura di Sumbar dan kemas komunikasi politik yang efektif di Bukittinggi. Untuk bisa menang kendaraan kita harus diperbaiki dalam persiapan bertarung di Tahun 2019. (fika/kominfo)