B U K I T T I N G G I
detail news

19 Apr,2016 00:04

PIM IV Propinsi Jawa Barat Belajar ke Bukittinggi

45 rombongan peserta Bencmarking Diklat Pim Tingkat IV Angkatan II dari Propinsi Jawa Barat melakukan kunjungan ke Kota Bukittinggi pada Selasa (19/04). Rombongan disambut Asisten II Setdako Bukittinggi H. Ismail, SH, MM di Hall Balaikota Bukittinggi.

Asisten II Setdako Bukittinggi H. Ismail, SH, MM dalam sambutannya mengatakan Bukittinggi telah berusia 332 tahun. Pendirian kota dimulai dengan Surat Perintah Jenderal Belanda untuk mengumpulkan kopi di Bukittinggi. Bukittinggi pernah menjadi pusat pertahanan di Benteng Fort de Kock. Pernah juga menjadi pusat pelancongan Belanda. Semasa Pemerintahan Jepang pernah menjadi pusat pengumpulan senjata bawah tanah di Lobang Jepang. Bukittinggi juga pernah jadi Ibukota Propinsi Sumatera dengan Gubernur Tengku Muhammad Hasan. Bukittinggi pun pernah jadi pusat PDRI dengan Presidennya Mr. Syarifuddin Prawira Negara. Hubungan antara orang minang dengan masyarakat jawa sudah lama sekali. Apalagi ciri khas orang minang adalah berdagang merantau ke Jawa. Bukittinggi akhirnya berkembang menjadi Ibukota Sumatera Tengah. Kemudian pecah menjadi Propinsi Sumatera Barat. Bukittinggi pun pernah menjadi Ibukota Kabupaten Agam. Akhirnya Bukittinggi menjadi kota yang berdiri sendiri.

Bukittinggi lanjut Ismail kondisi umumnya memiliki iklim sedang sejuk. Luasnya hanya 25 km persegi dengan 3 Kecamatan dan 24 Kelurahan. Kondisi keamanan cukup kondusif. Belum pernah ada perang suku, perang etnis, perang RT atau RW. Kondisi cukup aman dan damai walaupun masyarakatnya majemuk. Karakter masyarakatnya suka berdagang, walaupun ada profesi lain seperti pegawai dan petani. Potensi unggulan Bukittinggi adalah Kota Pariwisata, Kota Perdagangan dan jasa, Kota Pelayanan Pendidikan dan Kota Pelayanan Kesehatan Dan Peristirahatan. Objek wisata berada didalam kota. Ada Panorama dengan Lobang Jepang, Taman Marga Satwa Dan Budaya Kinantan, Jam Gadang.

Ketua Rombongan Retno Mulia Yani, SSTP, MSi dari Badan Diklat Propinsi Jawa Barat mengatakan kunjungan ke Bukittinggi hanya tiga hari yaitu 19-21 April 2016. Rombongan terdiri dari 40 peserta, 1 orang pembimbing widyaiswara, 4 panitia penyelenggara. Peserta PIM IV Angkatan ke II berasal dari seluruh Kabupaten dan Kota se Jawa Barat. Antara lain dari kota Bekasi 17 orang, Kabupaten Sumedang 1 orang, Kota Depok 3 orang, Kota Bandung  9 orang, Kabupaten Tasik 3 orang, Indramayu 1 orang, Banjar 1 orang, Pangandaran 1 orang, Kabupaten Bandung 2 orang, Cirebon 1 orang. Kota Bukittinggi dipilih lanjut Retno karena ingin belajar tentang Pelayanan terpadu dikecamatan, perencanaan pembangunan daerah, optimalisasi Pelayanan jalan raya Dan pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun Di Bukittinggi.
 

Kegiatan Bencmarking ini merupakan Program kurikuler PIM tingkat 4 yang wajib diikuti peserta. Tujuan yang ingin dicapai untuk belajar tentang rahasia sukses dari organisasi kota Bukittinggi. Tujuan akhirnya terjadinya perubahan organisasi yang lebih baik, Terjadinya perbaikan kinerja Dan peningkatan sumber daya manusia. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara langsung dan mengumpulkan data yang sesuai dengan proyek perubahan masing masing peserta. (fika/kominfo)