B U K I T T I N G G I
detail news

03 May,2019 18:05

Aisyiah Gendeng Pemko Bukittinggi Sinergikan Program Penanggulangan TB

Bukittinggi, Humas - Guna mensinergikan Program Sub-Sub Recipient (SSR) TB HIV Care dengan program kesehatan Pemko, Perwakilan Pengurus Daerah  Aisyiyah bertemu dengan Walikota Bukittinggi, Jumat (03/04) di Ruang Tamu Walikota Bukittinggi.

Perwakilan ‘Aisyiah itu antara lain Dr. Endriyenti, Ibu Yusnaini Siddiq, Ibu Sofinawati, Koordinator SSR Bukittinggi Fitri Wulandari, AMd Keb SKM, Case Manajer Elsa Prahari SKM, dan Ilham Nur Shodiq, SHI serta perwakilan kader Yuniberti dan Nora Silvia.

Dalam kesempatan itu Dr. Endriyenti mengatakan program SSR TB HIV Care ini merupakan program kerja sama yang ada di tingkat Pimpinan Pusat (PP)`Aisyiyah dengan Global Fund kemudian diturunkan hingga tingkat daerah, di Kota Bukittinggi salah satunya. Melalui Program Penanggulangan Tuberculosis (TB), ‘Aisyiyah berupaya dengan berperan serta dalam pembangunan kesehatan di Indonesia dan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) no. 6, yakni penurunan angka penyebaran penyakit menular.

Sebagai amanat Muktamar dan Tanwir ‘Aisyiyah, upaya penanggulangan TB ini dilakukan baik di daerah yang mendapatkan dukungan dari lembaga donor maupun secara mandiri. Karenanya program Penanggulangan TB (Community TB Care) ‘Aisyiyah terus dikembangkan di 33 provinsi di Indonesia. Untuk propinsi Sumbar ada di empat Kota, Bukittinggi, Padang, Solok dan Padang Pariaman.

Program ini untuk memerangi penyakit Tuberculosis yang difokuskan pada kegiatan berbasis masyarakat, yang dikelola oleh Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. ‘Aisyiyah bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan kegiatan di 160 kabupaten/kota. Lewat SSR nya, bertugas menemukan penderita TB dan mendampinginya hingga sembuh.

Karena itu Endriyenti bersama rombongan bertemu dengan Walikota Bukittinggi, sesuai instruksi Pimpinan Wilayah agar program yang akan berakhir pada 2020 itu dapat menggandeng Pemko dan bersinergi dengan program TB di Kota Bukittinggi dan tetap terus berjalan. Program ini membutuhkan dukungan dari semua elemen sehingga tujuan dapat tercapai. Sekaligus memperingati Hari Tubercolosis Sedunia pada tanggal 24 Maret.

Tanggal 02 Mei lalu telah dilakukan Seminar Kesehatan di UMSB Bukittinggi, sekaligus penanda tanganan MoU dengan Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB. Juga dilakukan penanda tanganan deklarasi anti TBC di hari yang sama antara SSR TB HIV Aisyiah Bukittinggi, Dekan UMSB, Ketua GKM, perwakilan dosen,  dan ratusan mahasiswa dan kader TB Aisyiah serta LSM yang ada di Bukittinggi berikut pasien suporter dan mantan pasien.

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dalam kesempatan itu berterima kasih kepada ‘Aisyiah dengan program SSR TB HIV Care. Karena dengan program itu telah ikut memikirkan persoalan yang terjadi di Bukittinggi, sekaligus ikut serta mencarikan jalan keluar dan solusinya.

Angka penderita TB dari data di Bukittinggi cukup besar, mecapai 456 orang. tapi setelah data dicros cek ternyata penderita yang tercatat itu terbanyak dari penderita asal luar kota Bukittinggi yang kebetulan berobat ke Kota Bukittinggi.

Menurut Ramlan, dari Pemko Bukittinggi sendiri sudah punya banyak program berkaitan dengan penanggulangan dan pencegahan TB ini. Seperti penyuluhan, baik di puskesmas, posyandu, Kader PKK dan lain-lain. Pemko tegas Ramlan, tidak ingin menutup-nutupi jika memang ada masalah, tapi fokus bagaimana cara mengatasi persoalan itu dan mencarikan solusinya. Salah satunya lewat materi kesehatan dari Sekolah Keluarga.

Ramlan melihat, semua usaha mengatasi persoalan negatif kuncinya ada pada keluarga. Jika kita perkokoh keluarga, maka generasi penerus yang produktif menuju bonus demografi akan kita dapatkan. Langkah penanggulangan TB saat ini adalah menemukan penderita TB, mengajaknya berobat dan mendampinginya sampai sembuh. Kita harus meyakinkan masyarakat agar mau diobati penyakit TB nya. Kedepan menurut Ramlan tidak tertutup kemungkinan diadakan kerjasama dengan ‘Aisyiah sekaitan pemberantasan TB ini. (Ylm)