B U K I T T I N G G I
detail news

15 Feb,2019 16:02

Wartawan Bukittinggi Sepakat Dukung Pedestrian Bersih dari Pedagang

Pedestrian taman Jam Gadang, akan segera diresmikan tanggal 16 Februari 2019 mendatang. Setelah diresmikan nantinya, tentu seluruh pagar seng yang ada saat ini, akan dibuka secara keseluruhan.

Momen ini tentu saja menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu masyarakat dan pengunjung. Karena memang diprediksi, kawasan pedestrian menjadi magnet bagi para wisatawan dengan wajah barunya.

Disisi lain, dengan dibukanya pagar seng itu, bisa saja dimanfaatkan oleh sebagian pedagang kaki lima, untuk masuk dan menggelar dagangan mereka. Hal ini lah yang sedang diantisipasi oleh pemerintah kota Bukittinggi.

Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, dalam jumpa pers yang digelar di ruang rapat Balaikota, Rabu (13/02), menyatakan, kawasan pedestrian dibuat memang untuk memanjakan pengunjung, agar dapat menikmati Jam Gadang dengan berjalan kaki, secara aman dan nyaman. Untuk itu, pemko berharap agar kawasan pedestrian taman Jam Gadang bebas dari aktivitas perdagangan.

“Sama seperti sebelum direvitalisasi, kita tidak menginginkan adanya aktivitas perdagangan di pedestrian. Apalagi nanti jika sudah diresmikan. Suasananya luas dan sudah bersih. Kita ingin kawasan ini menjadi kawasan yang aman, nyaman dan tertib,” jelas Ramlan.

Lebih lanjut, Wako meminta dukungan dari para awak media, terkait rencana pemerintah kota, untuk terciptanya pedestrian yang aman dan nyaman serta bebas PKL. “Bagaimana para rekan wartawan? Apakah kita sepakat untuk tidak adanya aktivitas perdagangan di taman Jam Gadang?,” tanya Wako kepada wartawan yang hadir.

Bak gayung bersambut, para wartawan pun sepakat dan mendukung rencana dan pemikiran dari pemerintah kota Bukittinggi itu. Pada umumnya wartawan menjawab pertanyaan Walikota itu dengan satu kata sepakat.

Ketua PWI Bukittinggi, Asrial Gindo, menjelaskan, dukungan para awak rekan jurnalis ini, memang disampaikan secara spontan. Namun, spontanitas yang disampaikan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada pertimbangan yang memang harus dijaga bersama, untuk mewujudkan Bukittinggi kota pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.

“Kita pertimbangkan dari aspek sosial dan aspek kenyamanannya. Jika dibiarkan, tentu pedestrian yang dibangun dengan dana besar ini, akan menjadi lokasi yang semrawut. Kenyamanannya hilang dan keamanannya pun tidak terjamin. Untuk itu, kita sepakat untuk mendukung, kawasan pedestrian taman Jam Gadang, steril dari aktivitas perdagangan,” tegasnya.

Gindo menambahkan, sterilnya taman Jam Gadang dari aktivitas perdagangan, tentunya bukan berarti melarang dan mematikan perekonomian para PKL. Namun, tentunya lebih kepada tujuan pedestrian untuk memanjakan para pengunjung. (Ylm)