B U K I T T I N G G I
detail news

06 Sep,2018 18:09

Program Baznas Microfinance Desa Bukittinggi, BMD Kedua di Indoneisa

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kota Bukittinggi, luncurkan progran Baznas Microfinance Desa (BMD). Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Walikota dan dilaksanakan di kantor Baznas Bukittinggi, Rabu (05/09).

Ketua Baznas Bukittinggi, Prof. A. Rahman Ritonga, menjelaskan, BMD Bukittinggi ini merupakan BMD kedua di Indonesia setelah BMD Bogor, Jawa Barat, yang telah diluncurkan akhir Juli 2018 lalu. BMD hadir untuk memberikan layanan permodalan dan pengembangan usaha.

“Baznas BMD dapat membantu para pelaku usaha yang tergolong mustahiq. Salah satu contohnya korban kebakaran Pasar Atas Bukittinggi. Mereka yang tergolong mustahiq itu, dapat diberikan pinjaman modal secara berkelompok tanpa bunga,” jelasnya.

Anggota Komisioner Baznas, Irsyadul Halim, menyampaikan, potensi usaha mikro masyarakat Bukittinggi sangat tinggi, sehingga para mustahiq nya dapat menjadi salah satu penerima manfaat dari program BMD ini. Salah satu yang diprioritaskan adalah pedagang korban kebakaran Pasar Atas, karena setelah musibah itu, para pedagang yang menjadi korban tidak dapat mengganti komponen usaha yang diperlukan untuk menjalankan usaha mereka.

“Untuk itu, kita harapkan, dengan program Baznas BMD ini dapar membantu para mustahiq kota Bukittinggi, khususnya pelaku usaha mikro, untuk menjalankan dan mengembangkan usaha mereka,” ujar Irsyadul Halim didampingi Ketua Baznas Provinsi, Syamsul Bahri Khatib.

Presiden Direktur Baznas RI, Arifin Purwakananta, didampingi Kepala Baznas Microfinance, Noor Azis, menjelaskan, BMD merupakan lembaga keuangan mikro nirlaba yang akan membantu membangkitkan usaha kecil dengan memberi dukungan dana zakat untuk kebutuhan sosial dan dana sedekah untuk kebutuhan modal bergulir, khususnya kepada mustahiq yang membutuhkan.

“Banyak warga yang menggunakan pinjaman, namun banyak bunga dan riba yang memberatkan mereka. Dengan Baznas BMD ini tentu kita harapkan pinjaman yang diberikan dapat membantu meringankan beban mereka tanpa ada bunga, apalagi riba didalamnya,” jelasnya.

Sementara itu, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengapresiasi adanya program Baznas Microfinance Desa yang telah diluncurkan di Bukittinggi. Program ini tentunya dapat membantu perekonomian masyarakat, khususnya para pelaku usaha yang termasuk mustahiq. Dimana dengan program ini, para mustahiq dapat diberikan bantuan pinjaman modal tanpa adanya bunga.

“Ini bukti nyata kehadiran Baznas di tengah masyarakat. Baznas Bukittinggi telah banyak berbuat untuk masyarakat, apalagi kepada korban kebakaran Pasar Atas dengan membantu pengadaan penampungan yang ada saat ini. Kami berharap, BMD yang digagas Baznas ini dapat membantu UKM di Bukittinggi agar mandiri dan kuat,” ungkap Ramlan.

Dalam tiga bulan pertama pelaksanaan BMD, diharapkan dapat membantu 200 pengusaha mikro yang membutuhkan. Sehingga mereka mampu bangkit dan menjadi pengusaha mandiri. Pembiayaan dari BMD, terdiri atas 70 persen untuk investasi berupa penggantian dan pembelian sarana usaha baru.

Istimewanya, BMD memberikan biaya takaful mikro untuk memperkuar cadangan permodalan sebesar 30 persen. Selain itu, mustahiq juga menerima pelatihan dan pendampingan usaha berupa pemasaran baik konvenaional maupun online, advokasi dan workshop kemitraan. (Ylm)