B U K I T T I N G G I
detail news

10 Mar,2016 00:03

Wakil Walikota Tinjau Titik Pantau Penilaian Adipura

Wakil Walikota Tinjau Titik Pantau Penilaian Adipura

Bukittinggi, humas

Wakil Walikota Bukittinggi H. Irwandi, SH Senin (07/03) meninjau beberapa titik pantau seputar Bukittinggi untuk penilaian Adipura 2016. Beberapa titik pantau iti adalah SMA 4 Panorama, SMP 3 Bukik Apik, SD 02 Percontohan, SMP 4 Panorama, SD 09 Belakang Balok, SD 04 Birugo, SD 06 ATTS, SMA 5 Garegeh, MAN I dan Dinas Kesehatan Kota. Ada satu sekolah yang tidak termasuk titik pantau tapi juga dikunjungi yaitu SD 04 Garegeh. Menurut jadwal tim penilai akan turun pada Kamis (10/03). Sehingga otomatis Bukittinggi cuma punya dua hari lagi untuk bersiap.

Dari hasil pantauan dilapangan, beberapa sekolah yang menjadi titik pantau Adipura itu telah berbenah dan cukup siap menghadapi kedatangan tim penilai. Meski ada juga beberapa tempat yang masih perlu pembenahan. Seperti tempat sampah yang belum cukup lima jenis, kebersihan WC yang harus ditingkatkan, beberapa gulma yang cukup mengganggu, taman yang belum asri dan sampah daun tumbuhan yang belum rapi.

Wakil Walikota Bukittinggi H. Irwandi, SH dalam pantauan itu mengatakan cukup puas dengan persiapan dan pembenahan sekolah-sekolah sebagai titik pantau. Walaupun ada beberapa saran untuk persiapan kedatangan tim penilai. Sekolah-sekolah dibukittinggi menurut Irwandi rata-rata sudah bagus. Tempat yang dilihat pertama adalah WC masing-masing tempat. Perlu pembenahan sedikit lagi.

Irwandi berharap pembenahan kebersihan sekolah ini tidak saja untuk menghadapi Adipura saja. Tapi kontiniu setiap hari. Tidak saja untuk sekolah yang menjadi titik pantau saja tapi untuk semua sekolah. Setelah bersih berlanjut ke sekolah ramah lingkungan (green School). Irwandi sangat ingin semua sekolah berpacu mencapai itu. Ia yakin tidak ada yang tidak bisa. Motivasi siswa untuk berkarya dan berkreatifitas. Seperti kreatifitas dalam pengolahan sampah. Sampah itu bukan ancaman tapi bisa jadi uang. Pendidikan itu dimulai dari kecil dan dari hal kecil. Dimulai dari contoh dari diri sendiri dan dari contoh tidak langsung. Memang sangat tergantung dari figur pimpinan. Hindari pendekatan legalitas tapi gunakan oendekatan hati kehati. Sehingga langsung menyentuh kalbu dan lama tinggalnya. (Fika)